Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Berlian dalam Tumpukan Jerami

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2016
di Pendidikan Anak
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Perlukah pendidikan seks?
  • Seks dalam koridor Islam

Apa yang ada di benak pembaca sekalian, jika diminta mengira-ngir, tentang apa yang dilakukan seorang anak atau remaja ketika tengah “online” di warnet? Refreshing, main game, atau chatting barangkali?

Seorang praktisi pendidikan dan pengelola home schooling di Yogyakarta pernah mengungkapkan keterkejutannya yang luar biasa saat pengelola sebuah warnet membuka rahasia besar, banyak ditemukan sperma berceceran di warnetnya. Timbul kecurigaan, sedahsyat apa tontonan yang mereka nikmati hingga hasrat seks seorang remaja memuncak, “matang” sebelum saatnya.

Generasi muda ibarat berlian yang bersinar penuh keindahan dan kekuatan. Dia begitu berbahaya tiada terkira, jika terarahkan dengan baik. Apa kiranya yang terjadi ketika berlian-berlian itu tergeletak begitu saja di atas tumpukan jerami?!

Kita tidak tahu bagaimana perjalanan mereka 20 atau 30 tahun mendatang, mengingat saat ini gelombang fitnah ahli zaman telah merasuki semua sisi kehidupan. Dan problema besar di dunia, di antaranya adalah persoalan yang berkaitan dengan seksualitas.

Perlukah pendidikan seks?

Informasi tak bertanggung jawab baik dari media massa  atau elektronik seputar seks begitu mudah ditemukan; pornografi, kehamilan di luar nikah, seks bebas, pelecehan seksualitas, hingga virus HIV/ AIDS merupakan suatu hal yag membuat banyak kalangan prihatin. Separah itukah moralitas para remaja bahkan anak-anak hingga mereka menganggap semua perilaku amoral itu sebagai kewajaran, bukan aib?

Donasi Muslimahorid

Mereka begitu familiar dengan istilah-istilah love, seks atau dating. Parahnya lagi tanpa pemahaman agama Islam yang kokoh hingga dengan mudahnya mereka terpengaruh. Provokasi dari berbagai media yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi pernah menyatakan bahwa anak-anak perlu mendapatkan pendidikan seksual sejak dini yang disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak, hal ini sangat penting sekali di tengah-tengah adanya orang-orang tak bertanggung jawab yang mengincar anak-anak di sekeliling mereka.

Seks dalam koridor Islam

Islam secara bijak dan santun memaparkan tahapan-tahapan yang bagus agar sejak dini anak membiasakan berperilaku lurus sesuai fitrahnya. Perlunya pemahaman kepada anak secara konkrit, seperti, “Mas itu laki-laki, harus berpakaian model laki-laki dan adik itu wanita berbeda dengan laki-laki, model pakaiannya berbeda, dan pakai anting-anting!”

Semenjak kecil, sang anak mulai diperkenalkan adab-adab Islam berkaitan dengan menutup aurat, menjaga pandangan dan meminta izin jika memasuki kamar orang tuanya sebagaimana dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 58 yang menjelaskan bahwa anak yang belum baligh diperintahkan untuk meminta izin dalam tiga waktu, yaitu sebelum shalat subuh, di tengah hari dan sesudah sholat Isya’. Ketika usia baligh, maka izin dilakukan di setiap waktu. (QS. An-Nur: 59 )

Selain itu memisahkan tempat tidur saat berusia 10 tahun sebagai antisipasi timbulnya syahwat.

Dan kewajiban orang tua adalah menjelaskan tanda-tanda  seorang anak telah baligh, menghindarkan mereka dari media dan teman yang buruk akhlaknya. Mengusahakan agar terhindar dari ikhtilat bercampur baur dengan lawan jenis seperti saat bermain, atau bersekolah.

Ketika menjelang baligh atau bahkan telah sampai masa pubertas penanaman nilai-nilai Islam harus lebih intensif  libatkan mereka dalam kajian fiqih seperti tata cara wudhu, tata cara mandi, maupun tata cara bersuci. Persoalan hubungan suami istri baru dijelaskan secara lebih intensif ketika menjelang pernikahan saat secara emosi dan spiritual telah matang.

Dengan dasar pemahaman agama yang kokoh berdasarkan Kitabullah dan As-Sunnah, kemudian pengawasan maupun komunikasi yang harmonis antara anak dengan orang tua, diharapkan anak akan mendapatkan tarbiyatul jinsiyah (pendidikan jasmani) yang lebih Islami, selaras dengan perkembangan usia hingga ketika memasuki gerbang pernikahan ia telah memiliki bekal yang cukup dan diharapkan rumah tangganya akan sakinah, mawaddah dan penuh rahmat-Nya.

Dan agama merupakan benteng kokoh yang mampu menghindarkan seorang mukmin dari perilaku penyimpangan yang dimurkai Allah, seperti pacaran, kehamilan di luar nikah, homoseksualitas,, lesbianisme, dan lain sebagainya.

***

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifah

Muraja’ah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi: islamqa.com

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Parenting Islami (Bag. 50): Berbuat Adil dalam Pemberian dan Hadiah kepada Anak-Anak

oleh M. Saifudin Hakim
9 Desember 2018
0

Hendaknya orang tua bertakwa kepada Allah Ta’ala dalam memberikan kepada anak-anaknya dengan bersikap adil. Jika orang tua berkeinginan melebihkan pemberian...

Anak Bertanya tentang Mekanisme Kehamilan, Bagaimana Menjawabnya?

oleh Athirah Mustajab
5 Maret 2014
4

Fatwa Syaikh Shalih Al-Munajjid Pertanyaan: Anak saya berumur enam tahun, dan saat ini saya sedang hamil. Bagaimana cara menjelaskan kepadanya...

Ketika Anak-Anak Menanyakan Makna Ayat Al-Qur’an

oleh Yulian Purnama
26 November 2013
1

Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan anak-anak seputar tafsir dan makna-makna ayat Al Qur'an, ini tidak mengapa selama jawaban tersebut berdasarkan pada...

Artikel Selanjutnya

Jangan Biarkan Setan Menjamah Dirimu!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.