Syaikh Al-Utsaimin –rahimahullah– ditanya tentang fenomena lemah dan lesunya dalam menimba ilmu. Sarana-sarana dan alat-alat apa yang dapat membangkitkan semangat yang tinggi dan antusias terhadap ilmu?
Beliau –rahimahullah– menjawab:
Menurunnya semangat dalam menuntut ilmu syariat merupakan musibah besar. Ada beberapa perkara yang harus dilakukan:
- Ikhlas kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam menuntut ilmu. Jika seseorang berbuat ikhlas hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala lalu dia memahami bahwa dia akan menempati derajat yang ketiga dari derajat umat ini, maka semangatnya akan bangkit kembali.
? ?? ??? ???? ? ?????? ?????? ?? ????? ???? ???? ????? ?? ??????? ? ???????? ? ??????? ? ???????? ????? ????? (??????: ??)
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shidiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (An-Nisa’: 69)
- Hendaklah dia senantiasa bergaul dengan teman-teman yang mampu memberikan semangat dalam menuntut ilmu dan membantunya dalam berdiskusi dan mengakajinya. Dan hendaknya dia tidak merasa jemu untuk berteman dengan mereka, selama mereka (masih) membantunya dalam menimba ilmu.
- Hendaknya dia bersabar, dalam arti ia bisa menahan diri kendati ada tekanan dari dalam jiwa untuk memberontak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada NabiNya,
????????? ???????? ???? ????????? ????????? ???????? ???????????? ???????????? ?????????? ???????? ????? ?????? ????????? ???????? ??????? ??????? ?????????? ?????????? ????? ?????? ???? ??????????? ???????? ??? ????????? ?????????? ??????? ??????? ???????? ???????
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini.” (Al-Kahfi: 28)
Hendaknya dia bersabar, apabila ia bersabar dan terbiasa dalam menuntut ilmu, maka proses penimbaan ilmu akan berubah menjadi hobi. Jadilah waktu sehari terasa panjang olehnya tatkala waktu itu tanpa diisi dengan menuntut ilmu. Namun, apabila ia memberikan kesempatan untuk bermalas-malasan pada dirinya maka janganlah itu ia lakukan, sebab jiwa ini selalu menyuruh untuk berbuat jahat dan setan mendorongnya agar bermalas-malasan dan enggan untuk belajar.
—————————————————————-
Diketik ulang dari buku “Tuntunan Ulama Salaf dalam Menuntut Ilmu” karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
Artikel muslimah.or.id