Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Ketika Cinta Perlu Bukti Nyata

Pipit Aprilianti oleh Pipit Aprilianti
21 Februari 2016
Waktu Baca: 2 menit
0
38
SHARES
211
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Duhai Saudariku, sebaik-baik kesempatan yang Allah Ta’ala berikan kepada manusia adalah ketika ia dapat berkumpul di taman-taman surga dunia, dan sebaik-baik pembicaraan adalah ketika kita berbicara tentang cinta.

Kalaulah bukan karena cinta, kita tidak akan bisa menikmati dunia ini.

Karena cintalah, Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi serta menganugerahkan seluruh rahmat dan kasih sayang-Nya.

Majelis ilmu di bulan ramadan

Dan karena cinta, kita terlahir dan hidup di dunia ini serta akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar, kelak kemudian dimasukkan ke surga atau neraka.

Duhai saudariku… Di dunia ini, setiap orang bisa mengatakan dan mengaku cinta.

Ketika Anda mengaku cinta pada orang tua Anda, pastilah orang tua Anda pun menginginkan buktinya. Juga terhadap pasangan halal Anda, ia pun pasti membutuhkan bukti.

Jika sebuah cinta hanyalah sebuah ucapan tanpa bukti, maka ketahuilah bahwa itu merupakan sebuah kepalsuan dan kebohongan, sekalipun Anda mengatakan “Saya mencintainya. Saya rela mengarungi lautan, mendaki gunung, menuruni lembah demi cinta saya kepadanya.” Betulkah demikian?

Apakah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya seperti itu juga, serta maukah kita mewujudkannya? Jika jawabannya ‘iya’, maka tunggu dulu… karena cinta butuh diuji.

Hasan Al-Bashri –rahimahullāh– berkata: “Banyak manusia yang mengaku cinta maka Allah pun menguji mereka.”

Ibnu Katsir –rahimahullāh– pun menjelaskan hal tersebut ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah (wahai Muhammad) : Jika kalian (betul-betul) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni (dosa-dosa) kalian, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31).

Duhai saudariku… Cinta membuat kita tunduk dan patuh, mengikuti segala kemauan orang yang dicintai. Sebagian orang -yang cintanya ternoda, berlumuran dosa- rela melakukan apa saja demi cintanya kepada makhluk, padahal itu bisa menjerumuskannya kepada maksiat bahkan ke dalam lembah kesyirikan. Allah Ta’ala berfirman :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah : 165).

Ayat di atas menunjukkan, kita dilarang mencintai selain Allah sebanding dengan cinta kita kepada Allah.

Begitu pun kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tidak boleh cinta kita terhadap orang tua atau diri kita sendiri setara dengan cinta kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Duhai Saudariku, contoh tentang cinta banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada suatu malam (sekitar jam 2 atau 3) –ketika Anda sedang enak-enaknya tidur– anak Anda menjerit. Anak itu kesakitan dan entah apa yang menimpanya. Lalu tanpa pikir panjang, Anda pun bergegas membawanya ke rumah sakit tanpa memikirkan kondisi Anda saat itu. Setelah dibawa ke rumah sakit dan anak Anda sudah mulai tenang, Anda pun pulang sekitar jam 4 dan istirahat. Lalu terdengarlah suara Azan. Tetapi apa yang Anda lakukan? Anda merasa lelah hingga menunda-nunda shalat. Nanti aah, capek. Anak saya baru dari rumah sakit. Bisa jadi ucapan tersebutlah yang terlontar.

Duhai saudariku, itulah barometer cinta. Lihatlah kadar cinta kita, apakah cinta kita kepada Allah Ta’ala lebih besar dibandingkan kepada makhluk-Nya atau sebaliknya?

Tentunya, cinta kepada Allah dan Rasul-Nya adalah cinta pertama yang wajib kita tanamkan, mengalahkan segala cinta bahkan cinta terhadap diri kita sendiri.

Wallāhu a’lam

———————————————————————————————————————-

Referensi: Rekaman kajian “Cintamu Palsu” bersama Ustadz Abu Zubair Al Hawary, Lc –hafizhahullāh–

Penulis: Pipit aprilianti

Murojaah: Ustadz sa’id abu ukasyah

Artikel Muslimah.or.id

Tags: bukti cinta pada allahbukti cinta pada rasulullahCintalovemengikuti rasulullahmutabaahtaat pada Allah
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Pipit Aprilianti

Pipit Aprilianti

Artikel Terkait

Pandangan Imam Asy-Syafi’i terhadap Syi’ah Rafidhah

Pandangan Imam Asy-Syafi’i terhadap Syi’ah Rafidhah

oleh Ustadz Yulian Purnama
21 Oktober 2022
0

Asy-Syafi’i menjawab: “Siapa yang berkeyakinan iman itu hanya ucapan, maka dia Murji’ah. Siapa yang berkeyakinan bahwa Abu Bakar dan Umar...

Ciri-Ciri Ilmu Yang Bermanfaat

Ciri-Ciri Ilmu Yang Bermanfaat

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 September 2021
0

Imam Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: “Dahul jika seseorang menuntut ilmu agama, maka tidak lama kemudian terlihat (pengaruh positif...

Adab Terhadap Para Sahabat Nabi

Adab Terhadap Para Sahabat Nabi

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 Juli 2021
0

Di antara akidah Ahlussunnah wal Jama'ah adalah memuliakan para sahabat Nabi, mencintai mereka dan tidak berbicara tentang mereka kecuali dengan...

Artikel Selanjutnya
Tabligh Akbar Bersama Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Yogyakarta, 4-5 Jumadil Akhir 1437)

Tabligh Akbar Bersama Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Yogyakarta, 4-5 Jumadil Akhir 1437)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.