Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Nikah Model Syi’ah: “Kawini Aku, Kau Kukontrak”

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
12 November 2015
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Sebuah harian ibu kota lebih dari sepuluh tahun silam pernah melansir sebuah berita heboh. Bukan sekedar praktek prostitusi terselubung, namun fenomena kawin kontrak alias nikah mut’ah yang cukup marak di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

“Kawini aku, kau kukontrak”, begitulah judul artikel yang menguak betapa kontroversialnya nikah ala mut’ah, tanpa saksi dan wali serta hanya diketahui oleh sesama pengikut Syi’ah. Menurut pengetahuan salah seorang responden, nikah model Syi’ah membuat kebutuhan batin mereka terpenuhi! Bahkan mereka menganggap pernikahan sah, dan tidak melanggar agama!

Penulis pernah membaca sebuah kisah dalam suatu majalah tentang seorang akhwat bercadar yang didiagnosa terkena penyakit kelamin -seperti gonore- lantaran sering berganti-ganti patner seks alias kawin mut’ah. Sang wanita tak menyangka jika penyakit akut ini disebabkan seringnya menjalani kawin kontrak, karena ia menganggap halalnya nikah mut’ah. Lantas apa advis dokter kepada mahasiswi tersebut? Tak lain hanyalah agar dia menghentikan petualangan seksnya, karena itulah terapi terbaik.

Beberapa waktu lalu, seorang teman pernah bercerita tentang gencarnya aliran Syi‘ah di dunia maya, seakan mut’ah menjadi ikon utamanya untuk menaikkan pamor dan popularitas dalam merekrut kawula muda. Suami wanita tersebut pernah ditawari kawin kontrak oleh seorang wanita ketika berselancar di dunia maya. Apa jawaban pria itu ketika diajak bersenang-senang dengannya? Dengan penuh antusias, ia menolak tawaran menggiurkan itu dengan mengatakan, “Cantik-cantik, tapi pipisnya berdarah”. Akhirnya dia meradang lantaran cintanya bertepuk sebelah tangan.

Wahai para pecinta kebenaran hakiki, janganlah tertipu dengan Syi’ah karena hakekatnya Syi’ah bukanlah bagian dari Islam. Islam sangatlah menghormati Abu Bakar Ash-Shidiq dan Umar bin Khathab, sementara Syi’ah mencaci habis keduanya. Mereka melaknat Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal Islam mensucikannya. Al-Qur’an adalah Kalamullah, sedangkan Syi’ah mengubah-ubah Al-Qur’an dan menganggap imam-imamnya maksum tanpa dosa. Begitu nyata perbedaan dari segi aqidah, ibadah, maupun akhlaq. Hanya mereka yang tak berakallah yang memandang Syi’ah sebagai mazhab kelima dalam Islam.

Donasi Muslimahorid

Abdullah bin Saba’ bukanlah tokoh fiktif yang hanya ada dalam kitab klasik. Akan tetapi, di era hiwari ini, Syi’ah telah menjadi mainstream politik dan idiologi yang terorganisir rapi, yang tujuan utamanya adalah menjadikan Syi’ah sebagai pemimpin dunia. Mereka memerangi Ahlussunah yang berupaya menjadikan Islam dan Sunnah menjadi pedoman hidup.

Perang pemikiran (ghazhul fikri), tragedi berdarah, kudeta militer, dan kerusuhan, baik di Suriah, Yaman, Indonesia, dan berbagai negara seringkali tak lepas dari skenario Syi’ah dalam rangka membasmi Ahlussunnah.

Persaksikanlah, Syi’ah adalah sesat dan musuh yang harus dijauhi dan dibasmi. Tak ada kata terlambat untuk bersatu padu menegakkan panji-panji tauhid, berupaya menjauhi syirik, dan semakin mencintai Sunnah. Islam itu tinggi, tak ada yang menandingi.

—-

Penyususun: Isruwanti Ummu Nashifah

Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Mati di Atas Jalan Menuju Surga Allah

oleh Sheren Chamila Fahmi
11 Januari 2015
0

Sungguh telah banyak contoh dihadapan kita mereka yang dahulu amat bersemangat diatas jalan yang haq, namun lambat laun mengendur urat-urat...

Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah (Bag. 3)

oleh Titi Komalasari
7 April 2019
0

sebab istiqomahnya seorang hamba adalah ia senantiasa waspada dengan penyakit hati yang akan mungkin mengotorinya.

Jangan Malu Mengatakan, “Saya Tidak Tahu”

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
6 Februari 2019
2

Allah sangat mencela orang yang berbicara tanpa dasar ilmu karena bisa menyesatkan manusia. Ilmu Allah sangatlah luas, tidak ada makhluk...

Artikel Selanjutnya

Pentingnya Tazkiyatun Nufus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

Kami Ingin Tahu Pendapat Anda Tentang Website Muslimah.or.id

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.