Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Menakar Sejauh Mana Melangkah

Rizki F. Usemahu oleh Rizki F. Usemahu
27 Desember 2017
Waktu Baca: 2 menit
2
428
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Terkadang kita perlu untuk berhenti sejenak dari segala aktivitas pencapaian target yang telah kita rancang. Berhenti sejenak untuk mengevaluasi diri (muhasabatun nafsi) terhadap apa saja yang telah kita capai, kemudian hal-hal apa saja yang kiranya patut untuk kita jadikan bahan evaluasi atas diri kita. Karena diri ini masih belum selesai dengan permasalahannya, alangkah lebih baik jika kita mengoreksi diri dan sangatlah penting untuk me-re-charge semangat dan niat awal kita dalam menuntut ilmu.

Allah memerintahkan kita untuk mengevaluasi dan mencela diri atas kekurangan kita dalam melakukan ketaatan dan amal shalih. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab. Perhatikanlah apa yang kamu tabung untuk dirimu dari amal shalih untuk hari kebangkitanmu dan saat kamu dihadapkan kepada Rabb-mu.”

Sebagaimana yang dinukilkan dari Syadad bin Aus radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

”Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta’ala“. (HR. Ahmad, Turmudzi, Ibn Majah – dhaif).

Maka dari itu, apabila muhasabah sedemikian pentingnya, maka berusahalah, wahai saudaraku! Bila anda terbaring di waktu malam untuk tidur, evaluasilah dirimu dengan penuh kejujuran dan tanyailah diri anda:

• Berapa ayat yang saya hafal hari ini?
• Apakah saya sudah membaca wirid Al-Qur’an secara sempurna?
• Berapa hadist yang saya hafal sepanjang hari ini?
• Berapa lembar yang saya baca dari kitab Fulan?
• Berapa permasalahan ilmiah yang saya hafal atau yang saya kaji sepanjang hari ini?
• Apakah hari ini saya menghadiri majelis keimanan atau majelis ilmu yang bermanfaat?
• Berapa…?. Apakah…? Kenapa…? Bagaimana…? Dan seterusnya.

Apabila seseorang setelah mengevaluasi dirinya dan mendapati dirinya dalam keadaan baik, maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan memohon tambahan taufiq. Tetapi bila ia mendapatkan dirinya lalai dan kurang dalam belajar, maka hendaknya ia segera mengejar ketertinggalannya.

Mulailah lembaran baru dan penuhi dengan semangat mencari ilmu. Perhatikan apa yang memalingkanmu dari belajar sebelumya dan hendaklah kamu menjauhinya. Buatlah jadwal belajar yang pasti. Mintalah bantuan kepada rekan-rekan yang shalih untuk bisa mempraktikkannya. Dan, demi Allah! Inilah keuntungan yang sebenarnya!


 

Footnote:

[1] Tafsir Ibnu Katsir, 4/342.

***

Referensi: Buku 102 Kiat Agar Semangat Belajar Agama Membara karangan Abul Qa’qa Muhammad bin Shalih Alu Abdillah, Edisi Indonesia, Edisi Revisi, Pustaka eLBA, Surabaya, 1426 H, hlm. 220-221.

Penulis: Rezki F. Usemahu

 

Artikel www.muslimah.or.id

Tags: takwaTaqwa
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Rizki F. Usemahu

Rizki F. Usemahu

Artikel Terkait

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
29 Oktober 2022
0

"'Siapakah diantara kalian yang mencintai harta ahli warisnya lebih dari mencintai hartanya sendiri?' Mereka menjawab: 'wahai Rasulullah! Tidak ada seorangpun...

Tanda Diterimanya Amal Saleh

Tanda Diterimanya Amal Saleh

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 Oktober 2022
0

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, Dia menerima amal (kebaikan) seorang hamba dia akan memberi taufik kepada hambaNya tersebut untuk beramal...

Artikel Selanjutnya
Keutamaan Menuntut Ilmu

Keutamaan Menuntut Ilmu

Komentar 2

  1. ukhti nina says:
    8 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum…. syukron ukht telah mengingatkan, semoga Allah selalu memberikan rahmat bagi kita semua, amin

    Balas
  2. Akhmad Faisal says:
    3 tahun yang lalu

    Syukron atas ilmunya, sangat bermanfaat…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.