Fatwa Syaikh Shalih Al Munajjid
Berdoa supaya panjang umur hukumnya boleh, asalkan diiringi dengan doa agar panjangnya umur itu dalam ketaatan kepada Allah atau dalam amal kebaikan. Karena umur panjang tapi tak mendapat taufik untuk beramal shalih, akan membahayakan pemiliknya. Karena dia justru (punya kesempatan) untuk melakukan kejelekan dan maksiat. Lihatlah iblis, umurnya panjang tapi dia habiskan umurnya untuk membisikkan was-was (ke dada manusia) dan melancarkan tipu muslihat (untuk menyesatkan manusia). Pembahasan tentang hal tersebut telah diuraikan pada tanya-jawab, no. 12372, tentang bolehnya berdoa agar diberi umur panjang asalkan disertai doa supaya umur panjang itu dalam ketaatan kepada Allah, atau kebaikan semacam itu.
Umur dan rezeki telah tertulis dan ditakdirkan dalam Lauh Mahfuzh; tidak berganti dan berubah. Akan tetapi, Allah Ta’ala membuat sebab-sebab yang menjadikan umur panjang — atau diberkahi — dan rezeki diperoleh sepanjang umur tersebut. Salah satu sebab tersebut adalah menyambung tali silaturahim. Karen silaturahim bisa memanjangkan umur dan menambah rezeki. Allah telah mengetahui sejak dahulu kala bahwa si A akan menyambung tali silaturahim, sehingga dengan sebab itulah maka Allah menetapkan umur (yang panjang) dan rezeki baginya. Seorang muslim tidak mengetahui takdirnya, tapi dia berusaha menempuh cara untuk menjaga keberlangsungan hidupnya dan menyusuri jalan untuk menjemput rezekinya.
***
Sumber:
Penerjemah:Tim Penerjemah muslimah.or.id
Pemurojaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel www.muslimah.or.id