Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Shafiyah binti Huyay, Ummul Mukminin yang Cerdas

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
19 Februari 2014
di Kisah
4
shafiyyah bintu huyay
Share on FacebookShare on Twitter

Shafiyah adalah putri Huyay bin Akhthab, pemimpin suku Yahudi Khaibar. Huyay memerangi dan menampakkan permusuhan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun dia tahu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan nabi akhir zaman, sebagaimana termaktub dalam kitab Taurat.

Pasukan kaum muslim berhasil mengalahkan benteng pertahanan terakhir suku Yahudi di Khaibar. Huyay bin Akhthab mati terbunuh dalam peperangan itu. Sementara putrinya, Shafiyah, tertangkap dan menjadi salah satu tahanan perang. Shafiyah adalah anak kesayangan bapaknya dan pamannya, sebagaimana dituturkan oleh Shafiyah sendiri, yang dikisahkan oleh Ibnu Ishaq.

“Saya adalah anak kesayangan bapak saya dan paman saya, Abu Yasir. Ketika Rasulullah datang di Yatsrib, beliau turun di Quba’ di kediaman Amru bin Auf. Maka Bapak saya, Huyay bin Akhthab, dan paman saya, Abu Yasir pergi di pagi hari, akan tetapi mereka berdua belum pulang meski matahari sudah kembali ke peraduannya. Tidak lama kemudian, mereka datang dalam kondisi lelah, malas, dan lemas. Mereka berdua berjalan dengan gontai. Saya menyambut mereka dengan ceria, seperti biasanya. Tapi, demi Allah, tidak seorang pun diantara mereka berdua yang menoleh ke saya, ditambah lagi mereka berdua tampak sedih. Tiba-tiba saya mendengar paman saya, Abu Yasir, berkata kepada bapak saya, Huyay bin Akhthab,

“Apakah itu orangnya?”

“Ya, betul,” jawab ayah saya.

Donasi Muslimahorid

“Apa kamu mengenalnya?” tanya paman.

“Ya,” jawab ayah.

“Bagaimana pendapatmu tentang dia,” kata paman.

“Saya akan memusuhinya selama saya hidup,” kata ayah.

Setelah kejadian itu, Shafiyah mengetahui bahwa Rasulullah berada dalam jalan yang benar. Ternyata selama ini, kaumnya tidak memberitahukan tentang Nabi Muhammad kepada Shafiyah, karena faktor kedengkian dan iri hati, bukan karena Nabi Muhammad salah, setelah ada bukti yang nyata pada diri mereka bahwa Nabi Muhammad adalah utusan akhir zaman.

Setelah orang-orang Yahudi kalah, dan bentengnya di Khaibar jatuh ke tangan kaum muslim, Shafiyah menjadi salah satu tawanan perang. Dia masuk dalam bagian pendapatan perang seorang sahabat, Dahiyyah bin Khalifah. Kemudian ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah seraya berkata, “Ya Rasulullah, engkau memberikan bagian kepada Dahiyyah, Shafiyah binti Huyay, putri pemimpin Bani Quraizhah dan Bani Nadhir, padahal Shafiyah hanya layak untuk engkau.”

Rasulullah bersabda, “Panggil Dahiyyah bersama Shafiyah.”

Dahiyyah datang membawa Shafiyah. Setelah Rasulullah melihat Shafiyah, beliau berkata kepada Dahiyyah, “Ambillah budak yang lain dari tahanan yang ada.”

Dahiyyah pergi tanpa membawa pulang Shafiyyah, dia memilih tahanan yang lain untuk dijadikan budak. Sementara Rasulullah mempunyai bagian harta perang, yang biasanya dikenal dengan istilah shafi (jarahan perang yang dipilih pemimpin untuk dirinya). Rasulullah bebas dalam memilih, apakah ingin memilih budak laki-laki, budak perempuan, atau kuda, selama belum melebihi seperlima.

Rasulullah memberikan pilihan kepada Shafiyah, apakah ingin dimerdekakan, kemudian akan dikembalikan kepada kaumnya yang masih hidup di Khaibar, ataukah ingin masuk Islam kemudian dinikahi oleh Rasulullah. Shafiyah memilih untuk masuk Islam dan menikah dengan beliau, dengan maskawin kemerdekaannya.

Pada saat itu, Shafiyah berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, saya memeluk Islam dan saya sudah percaya kepadamu sebelum engkau mengajak saya. Saya sudah sampai pada perjalananmu. Saya tidak punya keperluan kepada orang-orang Yahudi. Saya sudah tidak mempunyai bapak, dan tidak mempunyai saudara yang merdeka. Lalu untuk apa saya kembali kepada kaumku?”

Ungkapan hati Shafiyah ini menunjukkan kebijaksanaan dan kecerdasannya. Shafiyah menjadi salah satu Ummul Mukminin dan itu merupakan kehormatan yang besar.

**

Ditulis ulang dari buku “Wanita-wanita Cerdas Sepanjang Masa” oleh Mansur Abdul Hakim, pustaka At-Tibyan, Solo.

Artikel Muslimah.Or.Id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Kisah Menawan Al Hasan Al Bashri

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Desember 2020
0

Beliau adalah ulama rabbaniyyin yang senantiasa memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran.

Pengantin Baitul Maqdis

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
2 April 2016
0

Aku menginginkan istri yang sholihah yang bisa menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yang dia tarbiyahkan dengan baik

Teladan Ibunda Khadijah

Ibunda Khadijah dan Keteladanannya dalam Membangun Kejayaan Umat

oleh Annisa Auraliansa
15 Januari 2025
0

Ketika berbicara mengenai peran seorang wanita dalam membangun umat, maka sosok yang paling tepat untuk dijadikan teladan dalam pembahasan ini...

Artikel Selanjutnya

Karena Cinta Sejati atau Kecantikanmu Saja?

Komentar 4

  1. Nandina says:
    11 tahun yang lalu

    izin copas

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      11 tahun yang lalu

      @ Nandina

      Silakan, Mba Nandina. Semoga bermanfaat.

      Balas
      • Azmi says:
        6 tahun yang lalu

        Saya juga

        Balas
  2. filosentrum says:
    6 tahun yang lalu

    Dahiyyah itu Dihyah?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.