Muslimah.or.id
Donasi Dakwah YPIA
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasehat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasehat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Pendaftaran MUBK Oktober 2023 Pendaftaran MUBK Oktober 2023

Takdir Bukan Alasan Untuk Berbuat Maksiat

Anita Rahmawati oleh Anita Rahmawati
20 September 2020
Waktu Baca: 2 menit
0

Kita tidak boleh menjadikan qadha dan qadar Allah sebagai alasan untuk berbuat maksiat dan meninggalkan perintah-Nya.

Allah menciptakan manusia dan perbuatannya. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala

????????? ?????????? ????? ???????????

“Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” (Qs. Ash Shaaffat: 96).

Seluruh perbuatan manusia baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan merupakan makhluk (ciptaan) Allah. Namun hal tersebut tidak bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk membenarkannya berbuat maksiat.  Mengapa tidak bisa menjadi alasan?

Berikut ini beberapa dalil yang menjelaskannya:

Pertama, Allah menyandarkan perbuatan seorang hamba kepada mereka dan menyatakannya sebagai perbuatan mereka.

????????? ??????? ????? ?????? ????? ????????

“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. (QS. Al-Mu’min:17).

Seandainya seorang hamba tidak punya pilihan dan kemampuan dalam perbuatannya tentu Allah tidak akan menyandarkan perbuatan tersebut kepadanya. Seandainya seorang hamba diberi balasan dengan perbuatan yang tidak dilakukannya, apakah itu bukan suatu kezhaliman?

Kedua, Allah menyampaikan perintah dan larangan kepada hamba-Nya dan Allah tidak membebani kecuali dengan apa yang mampu ia lakukan. Begitu pula Allah tidak melarang sesuatu, kecuali hamba tersebut mampu meninggalkannya.

??? ????????? ??????? ??????? ?????? ?????????

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Seorang hamba tidak dipaksa dalam beramal (hanya menjalani takdirnya). Seandainya seorang hamba itu berbuat karena paksaan takdir, tentu dia tidak akan mampu menahannya karena orang yang dipaksa tidak bisa lepas dari keterpaksaan. Hal ini bertentangan dengan firman Allah diatas yang mana Allah tidak membebani seorang hamba melainkan sesuai kesanggupannya.

Ketiga, Semua orang mengetahui perbedaan antara perbuatan yang berdasarkan pilihan dan perbuatan yang merupakan paksaan. Perbuatan yang merupakan pilihan, seorang hamba bebas memilih apakan dia mau mengerjakan atau tidak. Adapun perbuatan yang merupakan keterpaksaan, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus melakukan perbuatan tersebut.

Keempat, Seseorang yang berbuat maksiat, dia tidak tahu apa yang ditakdirkan kepadanya sebelum melakukan kemaksiatan. Dia mempunyai kemampuan untuk memilih apakah dia melakukan maksiat atau meninggalkannya. Dia tau balasan apa yang akan dia peroleh jika dia berbuat maksiat. Lalu kenapa dia memilih untuk berbuat maksiat kemudian beralasan dengan takdir yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu? Bukankah lebih pantas dia memilih jalan yang benar kemudian dia katakan inilah takdirku.

Kelima, Allah ta’ala menyatakan bahwa pengutusan rasul adalah untuk menutup alasan.

???????? ??????? ????????? ????? ??????? ??????? ?????? ?????????

“Supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu.” (QS. An-Nisaa’: 165).

Kalaulah takdir bisa dijadikan alasan untuk bermaksiat, niscaya pengutusan rasul tidaklah berguna.

***

Muslimah.Or.Id
Penulis: Anita Ummu Khadijah
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Maraji: Lum’atul I’tiqad, Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin, hal: 55-56, Darul ‘Aqidah

Tags: AqidahPilihanTakdir
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Anita Rahmawati

Anita Rahmawati

Artikel Terkait

Kunci Pertolongan Allah Ta’ala Ketika Susah

Kunci Pertolongan Allah Ta’ala Ketika Susah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
8 September 2023
0

Hidup orang mukmin yang bertakwa akan selalu terhibur meskipun ujian demi ujian silih berganti, karena mereka yakin Allah Ta’ala adalah...

Empat Macam Cinta

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
27 September 2023
1

Di sini terdapat empat macam cinta yang wajib dibedakan. Sebab orang yang tidak membedakannya pasti akan tersesat karenanya. 1. Mahabatullah...

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Januari 2023
0

Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya ada pada yang ditakdirkan (al-maqdur,...

Artikel Selanjutnya

Seruan Bantuan Kemanusiaan ke Yaman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA Donasi Dakwah YPIA
Logo Muslimahorid Putih Footer

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasehat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.