Hakikat setiap muslim dan muslimah adalah saling mencintai dan menyayangi saudaranya karena Allah. Saling menolong dan membantu saudaranya di saat kesusahan yang menimpa saudaranya. Sebanyak-banyak apapun infak atau harta yang dimiliki, tidak bisa menyatukan hati-hati manusia, supaya memiliki sikap persaudaraan. Hanya Allah-lah yang mampu menyatukan hati- hati manusia. Allah berfirman di dalam Alquran surah al-Hujurat ayat 10.
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Oleh sebab itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
Menjalin ukhuwah antar muslimah memiliki manfaat yang besar, salah satunya kita bisa merasakan manisnya keimanan. Manisnya iman tidak bisa diukur dengan secara fisik, yang diartikan dengan ketenangan, ketentraman, dan kebahagian hati. Salah satu bentuk kecintaan kita kepada saudara kita dengan mengajaknya dalam kebaikan, menasehatinya jika berbuat kesalahan, dan bersabar atas kekurangan saudara kita. Dalilnya telah dijelaskan di dalam hadis yang mulia yang berbunyi;
ثلاثٌ من كُنَّ فيه وجَدَ حلاوةَ الإيمانِ: أن يكونَ اللهُ ورسولُه أحبَّ إليه مما سِواهُما، وأن يحبَّ المرءَ لا يحبُّه إلا للهِ، وأن يَكرهَ أن يعودَ في الكفرِ كما يَكرهُ أن يُقذَفَ في النارِ
“Ada tiga hal, barang siapa yang ada pada dirinya tiga hal tersebut, maka ia akan merasakan manisnya iman: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, (2) ia mencintai seseorang, dan ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan (3) ia benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam api.” (HR. Bukhari no.16 dan Muslim no.43)
Manfaat yang didapatkan dari menjalin ukhuwah dengan saling mencintai karena Allah dan menjauhi seluruh larangan yang Allah larang adalah ia akan mendapatkan naungan di hari Kiamat yang tidak ada naungan pada hari itu, kecuali untuk tujuh golongan saja. Telah disebutkan hadis yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari nomor 660 dan Shahih Muslim nomor 1031,
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلَّا ظِلُّهُ: إِمامٌ عادِلٌ، وشابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّه تَعالى، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ في المَسَاجِدِ، وَرَجُلانِ تَحَابَّا في اللَّه: اجتَمَعا عَلَيهِ، وتَفَرَّقَا عَلَيهِ
“Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari di mana tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: seorang pemimpin yang adil; seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah; seorang lelaki yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya”
Doa seorang muslim yang mendoakan kebaikan kepada saudara seimannya akan dikabulkan Allah dan mendapatkan kebaikan yang serupa. Dalilnya berdasarkan hadis riwayat Muslim nomor 2732.
إِذَا دَعَا الْمُؤْمِنُ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ، قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلِهِ
“Jika seorang Muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan (di belakangnya), maka malaikat akan berkata, ‘Amin, semoga Allah memberikan kepadamu seperti yang kamu doakan untuk saudaramu.’”
Tujuan seorang muslimah untuk memperkuat persaudaraannya adalah mengharapkan keridaan dan cinta Allah. Rasul juga mempersaudarakan sahabat nabi dengan saudaranya. Persaudaraan karena Allah juga tidak disukai setan dan setan menyukai permusuhan antar saudaranya. Setan menyusun strategi yang membuat kita fokus terhadap aib dan kekurangan saudara kita sehingga kita membenci saudara kita dan melupakan kebaikannya. Kewajiban seorang muslim adalah mempererat ketaatan, saling mengingatkan dan saling menolong dalam kebaikan. Hak seorang muslim dengan muslim yang lain ada enam, yaitu;
- Saling memberikan salam
- Menghadiri undangan dari saudaranya
- Mendoakanketika bersin
- Menjenguk saudaranya yang sakit
- Menasihati saudaranya dalam kebaikan
- Mengurusi jenazah saudaranya dan mengantarkannya ke kuburan
Seorang muslim dilarang menyakiti saudaranya dengan bentuk menzaliminya, menuduhnya, dan membencinya, karena Allah menilai hamba-Nya dengan ketakwaan. Seorang muslim itu haram darahnya, hartanya, dan kerhormatannya. Semoga Allah selalu senantiasa menjaga perkataan dan perbuatan kita sehingga tidak menyakiti saudara kita.
Baca juga: Sahabat Terbaik Seorang Muslim
***
Penyusun: Rahmadita Fajri Indra
Artikel Muslimah.or.id
Catatan kaki:
- Al-Baththah, F. (2025, Maret 9). Menjaga Ukhuwah Antar Muslimah: Solidaritas dalam Kebaikan .



