Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Timba Dari Langit

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
12 Juli 2012
Waktu Baca: 2 menit
4
10
SHARES
53
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tersebutlah seorang wanita bernama Ummu Syarik. Nama aslinya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Ia tergolong wanita bangsawan Quraisy. Ummu Syarik masuk Islam ketika berada di Mekkah. Setelah masuk Islam, ia bertekad untuk menyebarkan dakwah tauhid, meninggikan kalimat Allah ‘la ilaha illallah muhammadur rasulullah‘.

Mulailah Ummu Syarik mendakwahi wanita-wanita Quraisy secara sembunyi-sembunyi. Diajaklah mereka untuk masuk Islam.

Ia melakukannya dengan sabar, tanpa bosan dan jenuh. Lama-kelamaan, perbuatan Ummu Syarik diketahui oleh penduduk Mekkah. Penduduk Mekkah akhirnya menangkap Ummu Syarik. Penduduk Mekkah berkata, “Jika bukan karena kaummu, sunguh kami akan berbuat sesuatu kepadamu. Akan tetapi, kami akan kembalikan engkau kepada kaummu.” Ummu Syarik menjawab, “Keluarga suamiku telah mendatangiku.”

Majelis ilmu di bulan ramadan

Penduduk Mekkah berkata, “Jangan-jangan engkau telah berada di atas agamanya?” Ummu Syarik menjawab, “Demi Allah! Aku memang berada di atas agamanya.” Penduduk Mekkah pun berkata, “Tidak, demi Allah, sungguh kami akan menyiksamu dengan siksaan yang pedih!”

Kemudian mereka membawa Ummu Syarik keluar dari rumahnya.

Dibawalah Ummu Syarik dengan dinaikkan ke atas seekor unta yang berjalan lambat. Unta yang dinaiki Ummu Syarik merupakan kendaraan yang paling jelek. Di tengah perjalanan, Ummu Syarik hanya diberi makan roti dan madu. Air minum tidak diberikan kepadanya walau setetes pun.

Hingga tiba waktu pertengahan hari ….

Saat itu matahari mulai panas. Turunlah orang-orang yang membawa Ummu syarik itu dari kendaraan mereka, lalu mereka menggelar kemah (untuk berteduh dari panas matahari), sedangkan Ummu Syarik dibiarkan kepanasan terkena terik matahari. Sampai-sampai, Ummu Syarik kehilangan kesadaran, pendengaran, dan penglihatannya. Seperti itulah mereka menyiksa Ummu Syarik selama tiga hari.

Pada hari ketiga, para pembawa Ummu Syarik itu berkata, “Tinggalkanlah keyakinanmu!” Ummu Syarik tidak mengerti ucapan mereka kecuali kata per kata. Ummu Syarik hanya bisa berisyarat dengan jari terlunjuknya mengarah ke langit –yang berarti tauhid– mengesakan Allah. Siksaan yang ia alami begitu berat.

Saat itulah keimanan Ummu Syarik sedang diuji. Suatu ketika, tiba-tiba muncul sebuah timba yang diletakkan di dadanya. Ummu Syarik mengambil ember itu dan meminum airnya dengan sekali napas. Kemudian timba itu terangkat menjauhi Ummu Syarik, dan Ummu Syarik memandangi timba yang terangkat itu. Lalu, timba itu tergantung di antara langit dan bumi.

Ummu Syarik tak mampu menjangkau timba tersebut (karena terlampau tinggi). Untuk kedua kalinya, timba itu diturunkan kepada Ummu Syarik sehingga ia bisa meminum airnya dengan satu tarikan napas. Timba itu lalu ditarik lagi ke atas, dan Ummu Syarik memandangi timba yang terangkat itu. Timba itu tergantung di antara langit dan bumi. Kemudian, untuk ketiga kalinya timba itu diturunkan kembali. Ummu Syarik meminum air di dalamnya hingga ia puas. Kemudian air dalam timba itu dituangkan di atas kepala, wajah, dan pakaian Ummu Syarik.

Orang-orang yang membawa Ummu Syarik akhirnya keluar dan melihat kejadian itu. Mereka berkata, “Darimana timba ini, wahai musuh Allah?” Ummu Syarik menjawab, “Sebenarnya musuh Allah itu bukanlah aku! Musuh Allah itu adalah orang yang menyimpang dari agama-Nya. Adapun pertanyaan kalian tentang asal timba ini maka ini adalah rezeki yang Allah berikan kepadaku.”

Karenanya, orang-orang itu beranjak menuju tempat air mereka. Mereka dapati tali tempat air mereka utuh dan tidak terlepas (artinya, air dalam timba Ummu Syarik tidak berasal dari tempat air mereka, ed.)

Kemudian orang-orang itu berkata, “Kami bersaksi bahwa sesungguhnya Rabbmu adalah Rabb kami. Sungguh Dzat yang telah memberimu rezeki adalah Dzat yang telah memberimu rezeki tersebut di tempat ini setelah kami menyiksamu. Dialah Dzat yang menurunkan syariat Islam.” Selanjutnya mereka masuk Islam dan berhijrah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Nisa’ haula Ar-Rasul wa Ar-Radd ‘ala Muftariyat Al-Musytasyriqin)

Sumber: Kisah-Kisah Pilihan untuk Anak Muslim Seri-4, karya Ummu Usamah ‘Aliyyah, Ummu Mu’adz Rofi’ah, dkk. Mei 2007. Penerbit Darul Ilmi, Yogyakarta.

Tags: AqidahKisah Sahabiyah
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
14 November 2022
0

Kisah nyata sangat besar pengaruhnya di jiwa anak atau penuntut ilmu untuk memperkokoh ingatan.

Ibnu Ajurrum Penulis Kitab Jurrumiyyah

Ibnu Ajurrum Penulis Kitab Jurrumiyyah

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
14 Oktober 2022
0

  Penulis adalah Muhammad bin Muhammad bin Dawud, Abu Abdillah Ash Shonhaji Al-Fasy An-Nahwi Al-Faqih Al-Muqri' Al-Maliki. Kuniyyah beliau adalah...

Artikel Selanjutnya
Peran Ibu Dalam Pendidikan Anak

Model Rambut Wanita

Komentar 4

  1. fatima says:
    11 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum,,,
    artikel nya sangat bagus dan mendidik,,,
    apa bs sya mnta dikirim ke email saya?

    Balas
  2. Haris says:
    11 tahun yang lalu

    subhanallah ,,,

    Balas
  3. Sulaiman R Muchtar ( Bagong Sulaiman ) says:
    10 tahun yang lalu

    Subhanallah..Allahhu Akbar..!!

    Balas
  4. rahmah says:
    10 tahun yang lalu

    Subhanallah..sedikit sekali kami bersyukur atas nikmat iman islam pada diri kami

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.