Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Lafadz-Lafadz yang Ringan di Lidah

Ummu Ziyad oleh Ummu Ziyad
27 Mei 2021
Waktu Baca: 6 menit
73
451
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar

Banyak kata…keluar dari lisan kita. Tapi entah berapa yang mengeluarkan sepatah dua patah yang menambah bekal pahala di akhirat nanti. Ya saudariku…hanya sepatah dua patah kata…yang terasa ringan untuk diucapkan, mudah untuk dihafalkan, dan dapat menambah keimanan kita. Bukankah iman bertambah dan berkurang? Semoga kita tidak lupa untuk mengamalkan sunnah ini dan bersemangat untuk menghafalkan dan mengamalkan do’a dan dzikir lainnya (yang membutuhkan waktu untuk menghafalkan dan mengamalkannya) yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Majelis ilmu di bulan ramadan

Bismillah

Untuk lafadz yang satu ini, mungkin kita sendiri lupa entah kapan mulai mempelajarinya. Ternyata banyak saat-saat yang kita disunnahkan untuk mengluarkan lafadz ini. Yang pertama adalah saat hendak mulai makan. Hei…mungkin langsung ada yang bertanya-tanya, bukankah saat hendak makan doa yang dibaca “Allahumma bariklana…?”

Jawabnya, “Bukan saudariku.” Bahkan do’a tersebut tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena hanya disebutkan dalam hadits yang lemah riwayat dari Ibnu Sunni. Cukup dengan ‘bismillah’. Maka setan tidak akan dapat ikut makan bersama kita.

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‘Apabila seseorang masuk rumahnya dia menyebut Allah Ta’ala pada waktu masuknya dan pada waktu makannya, maka setan berkata kepada teman-temannya, ‘Kalian tidak punya tempat bermalam dan tidak punya makan malam.’ Apabila ia masuk tidak menyebut nama Allah pada waktu masuknya itu, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’, dan apabila ia tidak menyebut nama Allah pada waktu makan, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.'” (HR. Muslim)

Adapun jika kita terlupa membaca ‘bismillah’ di awal waktu kita makan, maka kita cukup membasa ‘bismillah awwalahu wa aakhirohu’ di saat kita ingat.

Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Apabila salah seorang kamu makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala (bismillah -pen). Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal makannya, maka hendaklah ia mengucapkan,

بِسْمِ اللهِ أوَّلَهُ وَ اخِرَهُ

(Dengan menyebut nama Allah pada awalnya dan pada akhirnya)’.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata, “Hadits hasan shahih”)

Kita juga disunnahkan membaca bismillah ketika kendaraan yang kita kendarai mogok. (HR. Abu Daud, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud III/941)

Subhanallah
Alhamdulillah, dzikir yang satu ini pun sudah kita hafal sejak lama. Dzikir ini dapat kita amalkan setelah sholat sebanyak 33 kali (HR. Bukhari dan Muslim) atau kita dzikirkan pula sebelum tidur sebanyak 33 kali (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam satu riwayat lain, dibaca sebanyak 34 kali sebelum tidur. Lafadz ini juga disunnahkan untuk diucapkan ketika kita dalam perjalanan dengan kondisi jalan yang menurun (HR. Bukhari dalam al-Fath VI/135). Dapat pula kita ucapkan ketika kita sedang takjub dengan kebesaran ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala (HR. Bukhari)

Adapula lafadz tasbih lainnya yang telah diajarkan Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai berikut:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan, dicintai Allah Yang Maha Pengasih, (yaitu),

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

ّ
“Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, maha suci Allah Yang Maha Agung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah

سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِ هِ

(HR. Muslim)

Alhamdulillah
Lafadz ini adalah ungkapan rasa syukur seorang hamba kepada Rabbnya dengan memberikan pujian kepada-Nya. Lafadz ini juga disunnahkan dibaca setelah sholat sebanyak 33 kali dan juga sebelum tidur 33 kali.

Setelah bersin, kita juga disunnahkan mengucapkan alhamdulillah atau alhamdulillah ‘ala kulli haal (HR. Bukhari). Nah, bagi yang mendengar lafadz alhamdulillah dari orang yang bersin, maka berikanlah do’a kepadanya, yaitu

يَر حَمُكَ اللّه

yarhamukallah
“Semoga Allah merahmatimu.”

Kalau sudah mendapat do’a ini, maka orang yang bersin tadi membaca

يَهْدِ يكُمُ اللّهُ و يُصلح بَالَ كُمْ


yahdikumullah wa yuslih baalakum’
“Semoga Allah memberi petunjuk dan memperbaiki keadaanmu.”

Keutamaan dzikir alhamdulillah dan dzikir subhanallah juga terdapat dalam hadits berikut,

“Dari Abu Malik al-Asy’ary dia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bersuci adalah setengah iman, الحَمْدُ لِلَّهِ memenuhi timbangan, dan سُبْجَانَ اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) memenuhi antara tujuh langit dan bumi.”‘” (HR. Muslim)

Allahu Akbar
Sama seperti dua lafadz sebelumnya, lafadz ini juga disunnahkan dibaca setelah sholat dan sebelum tidur. Setelah shalat sebanyak 33 kali dan sebelum tidur sebanyak 33 kali (dalam riwayat lain 34 kali).

Lafadz Allahu Akbar juga sunnah diucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan dari ciptaan Allah (HR. Bukhari dalam al-Fath). Dan tahukah saudariku, ternyata lafadz ini juga termasuk dzikir yang sunnah diucapkan ketika dalam perjalanan dengan kondisi jalan yang menanjak. (HR. Bukhari dalam al-Fath VI/135)

Laa ilaha illallah
Alhamdulillah, kita semua tentu telah melafadzkan ini karena inilah salah satu pembeda antara muslim dengan kafir. Tentu saja pelafalan lafadz laa ilaha illallah harus disertai dengan keyakinan hati dan pemaknaan yang benar, bahwa tidak ada ilah atau sesembahan yang berhak disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan tentang lafadz ini dalam haditsnya,

“Sebaik-baik dzikir adalah ada لا اله الا الله (tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah).” (HR. Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”)

Dan sungguh manis ganjaran orang yang yang melafadzkan dzikir ini, sebagaimana dijelaskan oleh Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Barangsiapa mengucapkan laa ilaah illallah, maka ditanamkan baginya sebatang pohon kurma di Surga.” (HR. Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”)

Saudariku tentu juga mengetahui, pernah menjadi tren ‘latah’ yang menyebar di berbagai kalangan. Salah satu ciri latah ini adalah jika seseorang dikagetkan atau terkejut, maka akan keluar kata-kata yang tidak dia sadari. Atau bahkan ia bisa dikontrol oleh orang yang mengejutkannya sehingga berkata-kata atau bertingkah laku yang tidak-tidak. Padahal untuk urusan yang terlihat kecil ini, ternyata telah pula diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seorang yang terkejut disunnahkan untuk mengucapkan lafadz ‘laa ilaha illallah’. (HR. Bukhari dalam Fathul Baari VI/181 dan Muslim IV/22208)


Masya Allah
Yang satu ini, seringkali penulis dengar dilafalkan bukan pada tempatnya. Masya Allah memiliki makna “Atas kehendak Allah”. Lafadz ini diucapkan ketika kita takjub melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, baik berupa harta, kondisi fisik atau yang lainnya. Dalam surat Al Kahfi, terdapat tambahan,

“Masya Allah laa quwwata illa billah”

“Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan bantuan Allah.”

Lafadz ini juga berkaitan dengan penyakit ‘ain. Dengan melafadzkan “Masya Allah” ketika kita mengaggumi kelebihan yang dimiliki orang lain, diharapkan orang tersebut tidak terkena penyakit ‘ain disebabkan pandangan kita. Karena penyakit ‘ain ini dapat terjadi baik kita sengaja ataupun tidak.

Nah…yang sering menarik pandangan seseorang adalah tingkah dan fisik anak kecil yang menggoda. Pipinya yang lucu, matanya yang nakal dan lain sebagainya. Lalu datanglah pujian dari sanak, saudara atau teman sekitar kita. Namun kita mungkin lupa, bahwa anak juga merupakan anugrah yang dapat terkena ‘ain. Maka, ingatkanlah orang-orang sekitar untuk mengucapkan masya Allah ketika memberikan pujian kepada anak kita. Begitupula dengan kita sendiri ketika memuji anak atau benda milik seseorang, maka ucapkanlah ‘masya Allah’ ini.

Astaghfirullah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Pujian yang paling tinggi adalah la ilaha illallah, sedangkan doa yang paling tinggi adalah perkataan astaghfirullah. Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengesakan Allah dan memohon ampunan bagi diri sendiri dan bagi orang-orang mukmin.”

Memohon ampunan dengan lafadz ini sunnah diucapkan sebanyak 3 kali setelah selesai salam dari sholat wajib. Kita juga dapat memohon ampunan sebanyak-banyaknya, sebagaimana banyak ayat Al-Qur’an menunjukkan hal ini. Begitupula dari contoh perbuatan Rasululllah shallallahu’alaihi wa sallam (padahal beliau sudah diampuni dosanya yang telalu lalu dan akan datang). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar memohn ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. Bukhari)

Kita sebagai wanita juga diperintah untuk memperbanyak istighfar, sebagaimana dalam hadits berikut,

“Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar, karena sesungguhnya aku melihat kalian adalah kebanyakan penghuni neraka!”

Seorang wanita dari mereka bertanya, “Wahai Rasululllah, mengapa kami menjadi kebanyakan penghuni neraka?”

Beliau menjawab, “Kalian terlalu banyak melaknat dan ingkar (tidak bersyukur) terhadap (kebaikan) suami, aku tidak melihat orang yang kurang akal dan agamanya bisa mengalahkan lelaki yang berakal kecuali kalian.”

Ia bertanya, “Apa maksudnya kurang akal dan agama?”

Beliau menjawab, “Persaksian dua orang wanita sama dengan seorang laki-laii dan wanita berdiam diri beberapa hari tanpa shalat.”
(HR. Muslim)

Ini adah lafadz-lafadz dzikir yang ringan di lidah dan mudah untuk dihafal dan diamalkan, insya Allah. Semoga yang ringan ini juga menjadi pemicu untuk menghafal dan mempraktekkan do’a dan dzikir-dzikir lain yang lebih panjang. Barakallahufikunna.

Maraji’:
Hisnul Muslim (terj), Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani, at-Tibyan
Istighfar (terj), Ibnu Taimiyah, Darul Falah, cetakan pertama 2002 M
Riyadus Shalihin, Jilid 1 (terj), Imam Nawawi dengan tahkik Syaikh Nashiruddin al-Albani, Duta Ilmu, cetakan kedua 2003
Riyadus Shalihin, Jilid 2 (terj), Imam Nawawi dengan tahkik Syaikh Nashiruddin al-Albani, Duta Ilmu, cetakan kedua 2003

***

Artikel muslimah.or.id

Tags: DoaDzikir
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ummu Ziyad

Ummu Ziyad

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Desainer Grafis Yufid.com

Artikel Terkait

Bagaimana Memohon Kepada-Nya?

Bagaimana Memohon Kepada-Nya?

oleh Retno Utami
28 Februari 2023
0

Memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala memang membutuhkan kesabaran untuk memenuhi adab-adab berdoa dan dalam menunggu pengabulan doa tersebut.

Adab Terhadap Hewan, bag. 2

Adab Terhadap Hewan, bag. 2

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
26 November 2022
0

5. Boleh membunuh hewan yang mengganggu, seperti anjing buas, serigala, ular, kalajengking, tikus dan lain-lainnya, karena beliau telah bersabda, خَمْسٌ...

Adab Terhadap Hewan, bag. 1

Adab Terhadap Hewan, bag. 1

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
29 November 2022
0

"Barangsiapa yang tidak berbelas kasih niscaya tidak dibelaskasihi. "

Artikel Selanjutnya

Kajian Umum: Keotentikan Aqidah Ahlus Sunnah (Yogyakarta, 12 Juli 2009)

Komentar 73

  1. anne says:
    14 tahun yang lalu

    ijin copas,,,n skalian tanya ukh,,,wlopun hadits lemah,,,jk di TK ank2 kecil diajarkan allohuma bariklana,,,dan kita pun mengajarkannya,,,apakah boleh atau tidak???,,,jazakillahu khoir,,,

    Balas
  2. www.muslimah.or.id says:
    14 tahun yang lalu

    Tidak boleh ya ukhti…hadits lemah tidaklah diamalkan.
    Dan hati-hati mengajarkan atau menyampaikan hadits yang tidak berasal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena ancamannya sungguh keras.

    Ajarkanlah yang berdasarkan hadits yang shaihih. Dan bukankah lebih mudah daripada anak menghafalkan bacaan yang salah dan membekas sampai akhir hayat.

    Balas
  3. angie says:
    14 tahun yang lalu

    As salamualaikum. .

    Jdi bagaimana thd saudara2 qta yg tdk tau ttg membca”allahuma bariklana”swkt mkan?
    Apkah mrka jga brdosa.?

    Balas
  4. ayyasi says:
    14 tahun yang lalu

    tapi udah kebiasaan di indonesia, doa mau makan ya allahuma bariklana, selesai makan alhamdulillahiladzi athamana …. gimana caranya memberi tahu bahwa itu salah, sedangkan doa2 sejenis itu ada di kurikulum TPA2, doa berbuka puasa yang biasa kita baca jg allahuma lakasumtu … apa itu jg haditsnya lemah?

    Balas
  5. www.muslimah.or.id says:
    14 tahun yang lalu

    Pelan-pelan dan bertahap ukhti, kita beritahu ibadah yang benar kepada saudari kita yang lain. Bisa dengan memberikan tulisan tentang ini atau cara lainnya.

    Untuk doa buka puasa, memang benar bukan itu yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Coba cek artikel berikut.

    Pada dasarnya, orang yang ‘jahil’ (tidak mengilmui) akan sesuatu syariat karena terhalang untuk mengetahuinya (seperti di daerah terpencil atau tidak ada yang mengajarkan dan tidak ada sarana untuk mempelajarinya), maka orang tersebut tidak dikenakan dosa.

    Kewajiban bagi seorang muslim dan muslimah adalah menuntut ilmu din ini. Sehingga dapat diketahui ibadah yang shahih yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Dan bukan sekedar menerima perintah ibadah namun tidak mengilmuinya. Jangan sampai kita terjatuh kepada apa yang telah terjadi pada kesalahan kaum musyrikin, sebagaimana dalam firman-Nya,

    “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?” (Qs. Luqman)

    “Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ?.”
    (Qs. Al-Maaidah: 104)

    Wallahu a’lam

    Balas
  6. ummu musa says:
    14 tahun yang lalu

    Yup, benar sekali tuh. Di Indonesia ini, banyak sekali tersebar kebiasaan-kebiasaan yang ngga syar’i. Baik diambil dari hadits-hadits lemah atau bahkan palsu, maupun dari adat- istiadat turun-temurun yang dimasukkan ke dalam syariat Islam. Subhanalloh…jika di beri tau kepada yang seharusnya dari agama ini, mereka akan berkata, ” Dari dulu udah kaya gini qo!”. Persis seperti surat Al-Maidah:104. Nasalulloh hal ‘aafiyah. Semoga Allah ‘azza wa jalla tetap memberikan kepada kita, yang ingin menjalankan syariat Islam sesuai dengan yang Allah Ta’ala inginkan dan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam contohkan, taufik dan hidayah-Nya. Aamiin

    Balas
  7. merny 19 says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum…..
    ukhti, aq seorang yg baru hijrah, butuh bgt bnyak belajar, untuk itu mohon bimbinganya ya Ukhti.
    aq mau tanya, bagaimana hukumnya jika tetap mengamalkan doa sebelum makan yg tdak dlakukan oleh rosuluLLah???
    apa benar2 sangat tidak boleh misal kita melakukan kebiasaan yg tak pernah rosuLL lakukan?
    mohon dijawab ya ukhti…..
    semoga qt sll diberi petunjuk untuk dapat beramal Syar’i. amiin…
    jazakumuLLah.
    wasalamu’alaikum…

    Balas
  8. satria says:
    14 tahun yang lalu

    subhanallah…

    artikel yang bagus

    Balas
  9. www.muslimah.or.id says:
    14 tahun yang lalu

    wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

    Di sini perlu diperjelas antara kebiasaan dan syari’at karena tidak semua hal yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan adalah hal ibadah yang harus kita lakukan (misalnya masalah jenis pakaian).

    Yang jelas tidak boleh melakukan amalan ibadah yang tidak disyari’atkan oleh Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Hukum asal segala amalan yang diniatkan ibadah harus ada dalilnya dari Al-Qur’an, Sunnah maupun ijma.

    Dan dalil-dalil selain Al-Qur’an harus jelas keshahihannya.

    Sedangkan untuk masalah adat (kebiasaan) maka hukum asalnya adalah boleh (misalnya makan dan pakaian) dan ketika makananan itu diharamkan (misalnya babi, katak dll) atau pakaian itu diharamkan (misalnya memakai pakaian ketat) maka harus ada dalilnya (dan ini ada dalilnya dari Al-Qur’an dan Sunnah).

    Wallahu a’lam

    Balas
  10. satria says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum…

    Ukhti..
    ana mau tanya, bagaimana dengan hukum membaca doa sesudah makan yang sudah biasa diajarkan yaitu “alhamdulillahilladzi….dst” apakah doa itu diambil dari hadist yang kuat?
    mohon penjelasannya…

    Balas
  11. www.muslimah.or.id says:
    14 tahun yang lalu

    Untuk doa setelah makan, alhamdulillahilladzi athamana itu juga tidak shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Hadits yang shahih atau sampai derajat hasan tentang doa setelah makan adalah sebagai berikut:

    ????????? ??????? ??????? ??????????? ????? ?????????????? ???? ?????? ????? ?????? ?? ??? ???????

    “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku makanan ini, telah menjadikannya sebagai rezekiku tanpa daya dan kekuatan dari diriku sendiri.” (Dikeluarkan ash-Haabussunan, kecuail an-Nasaa-i. Lihat Shahih Tirmidzi III/159)

    ????????? ??????? ??????? ??????? ???????? ?????????? ????? ?????? (????????? ?? ???) ????????? ?? ??? ???????????? ?????? ????????

    “Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidaklah dibutuhkan oleh Rabb kita.” (HR. Bukhari VI/214 dan Tirmidzi dengan lafalnya V/507)

    Insya Allah artikel muslimah ini memberi penjelasan tentang adab makan lebih jelas.

    Barakallahu fik

    Balas
  12. dodi kurniawan says:
    14 tahun yang lalu

    Bismillahirrahmanirrahim.
    ukhty ana mau tanya apkah doa ini
    [allahumma inni as aluka birahmatikallati wasi’ta kulli syai’in antakhfirli]
    termasuk dzikir berbuka puasa dan apakah derajat hadistnya.
    allahu yasfih wa barakallahufik.

    Balas
  13. www.muslimah.or.id says:
    14 tahun yang lalu

    Doa tersebut dinyatakan hasan oleh al-Hafidz dalam takhrij al-Adzkar.

    Sedikit koreksi, “wasi’at” bukan wasi’ta. Wallahu a’lam

    Balas
  14. ummu ghifari says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum…
    Ukhti, ijin copas yaa… mudah2an bisa memberi manfaat bagi keluarga ana yg blm terbiasa dengan hal ini..

    Balas
  15. ummu anisya says:
    14 tahun yang lalu

    assalammu alaikum warahmatullah wabarakatuh,

    subhanallah..banyak hal yang baru saya tahu..
    saya share ya tulisan ukhti di muslimah.or.id
    jazakillah

    Balas
  16. ummu fadhl says:
    14 tahun yang lalu

    Bismillaah

    Jazaakillahu khoiron..Ummu Ziyad

    Balas
  17. rahmat says:
    14 tahun yang lalu

    bismillah, assalamu’alaikum.
    izin copy yaa ukhti.

    Balas
  18. Ummu Shafa says:
    14 tahun yang lalu

    Assalaamu’alaykum… izin copas, ukth. Untuk pembelajaran bersama. Barakallah fiik.

    Balas
  19. lif says:
    14 tahun yang lalu

    minta ijin copas…buat referensi saya..trims,sangat bermanfaat

    Balas
  20. nizar says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamualaikum…izin copas ya?

    Balas
  21. Ummu Zahrah says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu ‘alaykum, izin copy ya um.

    Balas
  22. yuni says:
    13 tahun yang lalu

    assala’mualaikum
    bagus banget artikelnya numpang copy ya sukron katsiron

    Balas
  23. Suri says:
    13 tahun yang lalu

    Bagiamana dengan zikir Laa ilaha illallah yang diucapkan 99 x setelah shalat subuh dan shalat magrib pada malam Jumat. ????

    Balas
  24. isnaini apriani says:
    13 tahun yang lalu

    assalammualaikum, ana minta izin share di fb ya…. Jazakalloh

    Balas
  25. budiaman says:
    13 tahun yang lalu

    syukron atas infonya
    ijin copas ya…

    Balas
  26. titik says:
    13 tahun yang lalu

    alhamdulilah dengan ada nya artikel ini semoga kita semua bisa lebih memperbanyak berzdikir …

    Balas
  27. Kristy Wulandari Surya says:
    13 tahun yang lalu

    Saya baru tahu ternyata doa makan yang sering diajarkan orang tua pada anaknya merupakan hadis lemah…Syukron infonya mbak… ^_^ ijin share ya…

    Balas
  28. kiki says:
    13 tahun yang lalu

    assalamualaikum…..
    maaf saya jadi bingung…
    jadi do’a sebelum makan seperti apa??
    tolong di kirim ke e-meil saya??
    wassalamualaikum….

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      13 tahun yang lalu

      @ Kiki
      Wa’alaikumussalam,
      Doa sebelum makan cukup dengan membaca basmalah (bismillah)

      Balas
  29. Santi says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamualaikum

    Ukhti…. bgs bgt ney artikel…ijin share y….syukron….^_^

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      13 tahun yang lalu

      @ ukhti santi

      wa’alaykumussalaam warohmatulloh wabarokaatuh

      silakan. barokallohu fiik.

      Balas
  30. royan says:
    12 tahun yang lalu

    ass. ukhti artikelnya bagus tapi ukhti alangkah lebih bagus kalo belajar lagi, biar lebih sempurna….wass

    Balas
    • Alif Muharram says:
      3 tahun yang lalu

      Bismillahirrahmaanirrahiim

      Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

      Saudari Ass berbeda dengan Assalamu’alaikum, maaf kalau ass setahu saya itu berarti bokong dalam Bahasa Inggris.

      Wa’alaikumussalaam Warahmatullahi Wabarakaatuh

      Balas
  31. winna says:
    12 tahun yang lalu

    assalamualaikum ukhti,

    senang sekali bisa menemukan artikel ini, dari ke-4 maraji’ di atas, mana yang membahas mengenai lafadz Masya Allah? saya ingin lebih dalam mempelajari mengenai lafadz-lafadz di atas, apakah dari ke-4 maraji tersebut saya bisa mempelajarinya? ataukah ada kitab khusus mengenai lafadz-lafadz toyibah?

    terima kasih

    Balas
  32. ummu syifa' abdirrahman says:
    12 tahun yang lalu

    izin share ukhti di blog ana, jazakillah khoir

    Balas
  33. Kaamilah says:
    12 tahun yang lalu

    ukhti, jazakillah khair atas jawaban yang kemarin.

    mau tanya lagi boleh ya ukh…

    penyakit ain itu apa ya? dan bagaimana gejala/ciri2nya?

    mohon penjelasan juga tentang kalimat berikut:
    Di sini perlu diperjelas antara kebiasaan dan syariat karena tidak semua hal yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lakukan adalah hal ibadah yang harus kita lakukan

    Pada kalimat “tidak semua hal adalah ibadah yang harus kita lakukan”…Apakah ada yang membahas lengkap tentang ini ukh? Supaya saya juga tidak mencampuraduk mana yang wajib, mana yang tidak.

    syukran

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      12 tahun yang lalu

      @ Kaamilah
      Silahkan simak artikel menarik kami https://muslimah.or.id/aqidah/menjaga-anak-dari-bahaya-ain.html
      wa anti fajazakillahukhaira.

      Balas
  34. Ariana Hamidoen says:
    12 tahun yang lalu

    Alhamdulillah ijin share ya jazakallah khairon

    Balas
  35. Dew Fiwi says:
    12 tahun yang lalu

    bisa kirim ke email saya untuk urut2 an baca dzikirnya pada saat selesai sholat…karena saya kadang mendengar ada yang disambung atau terputus2..bagaimana kalau demikian??

    terimakasih

    Balas
  36. Andri says:
    11 tahun yang lalu

    Ijin copas ya ukhti trims

    Balas
  37. Yanuardi Hidayat says:
    11 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum.

    “Setelah bersin, kita juga disunnahkan mengucapkan alhamdulillah atau alhamdulillah ala kulli haal (HR. Bukhari).”

    Bagaimana jika yang diucapkan adalah “Alhamdulillahirobbilalamin”?
    Apakah ini diperbolehkan..?

    Syukron.

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      11 tahun yang lalu

      @yanuardi
      wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
      selain “Alhamdulillaah” dan “Alhamdulillaah ‘ala kulli haal”,
      bisa mengucapkan
      “Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin” berdasar hadits Riwayat Bukhari dalam kitab al Adabul Mufrad
      boleh juga mengucapkan
      “Alhamdulillahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu Rabbunaa wa yardhaa” berdasar hadits riwayat Abu Dawud, dan dishahilkan oleh syaikh Al Albani dalam Shahiih Sunan Abi Dawud

      Bahasan lebih lengkap salah satunya bisa merujuk ke buku Adab Menguap dan Bersin

      Balas
  38. Hima says:
    11 tahun yang lalu

    bismillah…. saya ijin copas di blog saya… bolehkah????

    Balas
  39. ira says:
    11 tahun yang lalu

    asalamuallaikum
    ijin copas ya ukhti….
    alhamdulillah…
    terima kasih ilmunya…

    Balas
  40. abu aljauzi says:
    11 tahun yang lalu

    Assalaamu’alaikum Ustadz,

    1. Kalau kita mendengar kejelekan / berita baik seseorang, apa yg mesti diucapkan?
    2. Sebagian org biasanya mengucapkan istighfar saat melihat org lain marah, atau saat ia
    jatuh/mendapat musibah. Bagaimana tuntunan yg benar ustadz?
    jazakallaahu khoir

    Balas
  41. rizal says:
    11 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum semua.. Untuk yang ingin belajar agama, janganlah belajar dari internet, hasil copas.. Alquran dan Hadist tidak bisa bicara sendiri.. tapi belajarlah langsung dari ulama2/ Kyai2 yang maqomnya dekat dengan Allah dan telah diakui oleh masyarakat.. Wassalamu’alaikum..

    Balas
  42. Ana says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamualaikum

    saya mau tanya, bolehkan membaca semua lafdz lafadz tersebut ketika diperjalan misal seperti pergi kesekolah yang kondisi jalannya datar?

    jazakillahu khairan katsiran ^_^

    Balas
  43. Aldi Inzaghi says:
    10 tahun yang lalu

    Izin copas……

    Balas
  44. alkandaliy says:
    10 tahun yang lalu

    [email protected] jika antum tidak percaya dengan tulisan yg ada di internet, cukup crosscheck dengan kitab yang menjadi sumber rujukannya langsung, atau bertanya kepada ustadz yg telah membaca kitab yg digunakan oleh penulis. #its simple ^^,

    Balas
  45. aprilia says:
    10 tahun yang lalu

    assalamualaikum ,saya mau tanya tadi di fp apple membahas soal hukumnya membaca subhanallah dan masya Allah,katanya kita kalo melihat sesuatu tdk boleh mengucapkan subhanallah harusnya masya Allah.itu benar gak ya?

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      10 tahun yang lalu

      @ Aprillia
      Betul Ukhti. ??? ????? ?????? diucapkan tatkala kita sedang melihat sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang baik-baik. Adapun subhanallah maka diucapkan tatkala melihat sesuatu yang tidak baik, sesuatu yang buruk. Subahanallah brarati Allah Maha Suci dari keburukan-keburukan tersebut.

      Balas
  46. yulia ni says:
    10 tahun yang lalu

    Pada dasarnya, orang yang jahil (tidak mengilmui) akan sesuatu syariat karena terhalang untuk mengetahuinya (seperti di daerah terpencil atau tidak ada yang mengajarkan dan tidak ada sarana untuk mempelajarinya), maka orang tersebut tidak dikenakan dosa.

    jd,org suku d pedalaman indonesia tdk di kenakan dosa krn alasan d atas?

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      10 tahun yang lalu

      @ Yuliani
      Bisa jadi ada penduduk pedalaman di negeri kita ini yang belum mendengar syiar Islam sama sekali. Jika demikian keadaannya ia mendapatkan udzur biljahl (mendapatkan dispensasi karena kejahilannya) sehingga tidak mendapatkan dosa. Allahua’lam

      Balas
  47. Nur Akhmadi says:
    10 tahun yang lalu

    sebaiknya kita selalu berucap yg baik dari mulut kita, biasakan berzikir, beristighfar dan selalu bermunajad kepada Allah, swt

    Balas
  48. devianto says:
    10 tahun yang lalu

    kalau ada yg beda agama mengucapkan salam ke kita terus kita balas apa??????

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      10 tahun yang lalu

      @ Devianto
      Cukup dijawab dg “wa’alaikum”.

      Balas
  49. devi says:
    10 tahun yang lalu

    syuqron ustadz atas penjelasan
    izin copy paste ustadz
    baraakallahu fikum, jazaakallahu khoiron katsiron

    Balas
  50. devi says:
    10 tahun yang lalu

    Bismillah,
    maaf admin, hanya mengoreksi pada lafadz subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim, tertulis ????????? ???? ?? ??????????? ????????? ????? ??????????

    bukan kah seharusnya ????????? ??????? ???????????? ? ????????? ??????? ??????????

    juga pada kalimat
    ” Seorang yang terkejut disunnahkan untuk mengucapkan lafadz
    laa ilah illallah. (HR. Bukhari dalam Fathul Baari VI/181 dan Muslim IV/22208)”

    bukankah seharusnya lafadznya “Laa ilaha illallah ”

    maaf sy baru belajar sunnah, jadi ingin jelas dan terang dalam belajar, apakah betul koreksi sy,
    wallahu ‘alam
    barakallahu fik

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      10 tahun yang lalu

      @devi
      oya, kami terlewat memberi harakat akhir lafdzul jalalah Allah. syukran atas koreksinya.
      jazakumullahu khiaran

      Balas
      • Alif Muharram says:
        3 tahun yang lalu

        Khairan ukhtii

        Balas
  51. shamsul says:
    9 tahun yang lalu

    Aasalammualaikum……sy mau bertanya….apa artikel di bawah ini sohih apa tdk?Subhanallah atau Masya Allah

    UngkapanSubhaanallahdianjurkan setiap kali seseorang melihatsesuatu yang tidak baik, dan dengan ucapan itu kita menetapkanbahwa Allah Maha Suci dari semua keburukantersebut.

    Kebalikannya dari ucapanMaasya Allah, yang diucapkan bila seseorangmelihat yang indah-indah. Penggunaan kedua kalimat ini di tengah masyarakat Islam tanah airkerap terbalik-balik, kecuali pada sebagian orang yang mengerti ajaran Sunnah ini. Wallahualam

    Balas
    • Muslimah.Or.Id says:
      9 tahun yang lalu

      @shamsul
      Wa’alaikumussalam, pernyataan tersebut kurang tepat. Silakan simak:
      http://muslim.or.id/doa-dan-zikir/salahkah-ucapan-subhaanallah-ketika-kagumtakjub.html

      Balas
    • Ira says:
      8 tahun yang lalu

      yaelah mas perasaan sipenulis sudah sgt jelas menerangkan perbedaan subhanaallah dan masyaallah..dan setau saya bila setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, wajib bagi kita mengucapkan walahaula walaquwwata illa billah, bukan masyaallah

      Balas
  52. Veby anggraeni says:
    4 tahun yang lalu

    Assalammualaikum. Izin share ustadz

    Balas
  53. Veby anggraeni says:
    4 tahun yang lalu

    Assalammualaikum. Izin copas ustadz

    Balas
  54. Veby anggraeni says:
    4 tahun yang lalu

    Assalammualaimum. Ustadz izin copas

    Balas
  55. Ping-balik: Disangka Ringan Tapi Berat   – assunahsalafushshalih
  56. Ping-balik: Sebenarnya, Bila Masa Sesuai Nak Lafaz MasyaAllah, Istighfar, Subhanallah Dan Lain-lain? - Kashoorga
  57. Ping-balik: Bila Masa Sesuai Nak Lafaz Harian Seperti MasyaAllah, Subhanallah Dan Lain-lain? - Kata Ustaz
  58. Ping-balik: Bila Masa Sesuai Nak Lafaz Harian Seperti MasyaAllah, Subhanallah Dan Lain-lain? : Pena Hijau - Hijaukan Bumi Allah ♡ Alkhudhri.com
  59. Ping-balik: Lafadz-Lafadz yang Ringan di Lidah – HijrahApp
  60. Ping-balik: Lafadz-Lafadz yang Ringan di Lidah - fitra.dev
  61. Ping-balik: Bila Masa Sesuai Nak Lafaz Harian Seperti MasyaAllah, Subhanallah Dan Lain-lain? – My Blog

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.