Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Ketika Sang Buah Hati Beranjak Dewasa (Bag. 1)

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
22 Januari 2009
di Pendidikan Anak
8
Ketika Sang Buah Hati Beranjak Dewasa
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Kapan waktu yang tepat memberikan pendidikan seksual kepada anak?
  • Ketika anakku telah baligh
    • Ihtilam, yaitu keluarnya mani baik karena mimpi maupun hal lainnya
    • Tumbuhnya rambut kemaluan

Bahagia dan suka cita terasa lengkap ketika sosok mungil lahir ke dunia. Tetesan air mata bahagia kadang tak kuasa tertahan, mengingat perjuangan berat yang dialui untuk mengantarkannya ke pangkuan. Setelah menanti begitu lama, akhirnya kebahagiaan sebagai orang tua seolah telah begitu sempurna. Anak merupakan anugerah sekaligus titipan dari Allah kepada orang tua. Banyak orang mengusahakan berbagai cara untuk mendapatkan anak. Anak adalah sumber kebahagiaan, sebagai tempat mencurahkan kasih sayang dan tambatan hati di masa tua.

Hari demi hari, sosok mungil yang ada dulu berada dalam buaian itu, akan tumbuh menjadi sosok yang lincah dan mulai muncul dalam hati mereka perhatian terhadap penampilan dirinya dan lawan jenisnya. Tumbuh dalam diri mereka rasa suka atau syahwat yang disebut dengan masa pubertas sehingga saat itu segala perbuatan mereka akan dimintai pertanggungjawaban.

Islam sangat memperhatikan masalah pembinaan dan pendidikan anak. Oleh karena itu, sungguh sangat memprihatinkan ketika ada orang tua yang mengabaikan pendidikan anaknya dan menyerahkannya pada lembaga-lembaga seperti sekolah, terlebih sekolah-sekolah umum yang minim sentuhan agama. Salah satu hal yang banyak menjadi pertanyaan bagi sebagian orang tua adalah bagaimana cara yang tepat untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak? Maka kita dapat menengok kepada teladan kita yang mulia, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang rambu-rambu yang telah beliau ajarkan kepada para orang tua muslim.

Kapan waktu yang tepat memberikan pendidikan seksual kepada anak?

Pendidikan seksual pada anak tidak selalu identik dengan masalah reproduksi sebagaimana yang diterjemahkan oleh sebagian orang. Pendidikan seksual dapat diberikan sejak usia dini, yaitu sejak masa bayi. Sangat sedikit orang tua yang menyadari bahwa mereka telah mulai melakukan penggolongan seks terhadap bayi mereka, seperti menentukan warna pink untuk selimut, popok atau pernak-pernik bayi perempuan, dan warna biru untuk bayi laki-laki. Mereka juga mengatur kamar bayi dan memberikan mainan-mainan sesuai dengan jenis kelamin anak. Lambat laun, anak-anak akan mulai belajar mengidentifikasi dan menyesuaikan perilakunya dengan peran seksual yang diberikan oleh orang tuanya serta lingkungannya.

Pada awal masa kanak-kanak, anak mulai tertarik dengan masalah di sekitarnya. Tidak jarang muncul pertanyaan-pertanyan yang mungkin agak mengundang kebingungan orang tua seperti, “Ummi, dari mana adik muncul?” Mereka akan mulai bertanya-tanya tentang hal tersebut sedangkan orang tua diharapkan mampu memberi jawaban yang tepat. Jawaban yang tepat bagi anak bukanlah jawaban abstrak atau jawaban yang memutar-mutar. Banyak pula orang tua yang kebingungan dan merasa malu menghadapi pertanyaan anak sehingga memilih untuk menolak menjawabnya atau mengalihkan perhatian anak.

Donasi Muslimahorid

Wahai ibu, sesungguhnya ini adalah perkembangan wajar yang dialami oleh sang buah hati yang menunjukkan perhatian mereka terhadap hal-hal yang ada di sekitar mereka. Anak bertanya untuk memuaskan perasaan ingin tahu mereka, sehingga hendaknya orang tua menjawab pertanyaan mereka secara sederhana dan tanpa kebohongan. Maka jawablah pertanyaan itu semisal,

“Adik lahir dari perut ummi, seperti ibu kucing melahirkan anaknya.”

Janganlah menahan rasa ingin tahunya karena lebih berbahaya apabila si kecil mencari tahu kepada selain kita dan mungkin ia justru mendapatkan informasi yang salah.

Ketika anakku telah baligh

Memasuki usia pubertas atau baligh memang bukan sesuatu yang mudah bagi anak. Mereka akan merasa bingung, gelisah, takut dan cemas dengan berbagai perubahan yang mereka alami. Perubahan yang paling menggelisahkan bagi anak adalah perubahan fisik. Terdapat dua tanda ketika anak telah memasuki masa baligh:

Ihtilam, yaitu keluarnya mani baik karena mimpi maupun hal lainnya

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan apabila anak-anakmu telah sampai hulm (ihtilam), maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nuur [24]: 59)

Al-Maghribi bin As-Said Al-Maghribi menukil hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud (12/78/4380) dan At-Tirmidzi (1423), dari ‘Ali radhiyallahu’anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Diangkat pena (tidak dikenakan kewajiban) pada tiga orang; orang yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga ihtilam dan orang gila hingga berakal.”

Hadits tersebut menunjukkan bahwa ihtilam merupakan salah satu sebab dikenakannya kewajiban syari’at terhadap seseorang dan akan mulai dihisabnya seluruh amal perbuatan yang dilakukannya ketika telah mencapai masa tersebut.

Tumbuhnya rambut kemaluan

Al-Maghribi bin As-Said Al-Maghribi juga menukilkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i (Sunan, 2450), Al-Baihaqi (Al-Kubra, 19155) dan Imam Ahmad (Musnad, 21532) dari ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anhu, “Kami dihadapkan kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pada hari Quraizhah (yaitu peristiwa pengkhianatan Bani Quraizhah), di situ orang yang telah tumbuh bulu kemaluannya dibunuh, sedang orang yang belum tumbuh dibiarkan. Aku adalah orang yang belum tumbuh, maka aku dibiarkan.”

Hadits tersebut menunjukkan bahwa tumbuhnya bulu kemaluan merupakan tanda baligh-nya seseorang yaitu telah dibebankan hukum syari’at kepadanya, sehingga orang-orang dari Bani Quraizhah yang telah tumbuh bulu kemaluannya berhak dibunuh karena mereka telah mengkhianati Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

Ibnu Qayyim Al-Jauziah –rahimahullahu Ta’alaa– dalam Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud (hal. 210) yang dikutip oleh Al-Maghribi bin As-Said Al-Maghribi, menjelaskan tentang bolehnya melihat aurat orang lain jika diperlukan untuk mengetahui baligh tidaknya seseorang serta untuk kebutuhan mendesak lainnya. Tanda-tanda baligh bagi anak perempuan sama seperti anak laki-laki, namun terdapat tanda khusus yang tidak dialami oleh anak laki-laki yaitu haidh. Bila anak telah mencapai hulm atau ihtilam maka ia telah sampai pada usia taklif yaitu telah wajib baginya mengerjakan ibadah dan seluruh amalan wajib yang ditentukan syari’at. Adapun usia-usia sebelum masa ihtilam, perintah hanya merupakan pengenalan serta pembiasaan bagi anak agar mereka mencintai syari’at ini.

[Bersambung]

Lanjut ke bagian 2

***

Penulis: Ummu Asma

Muraja’ah: Ust. Aris Munandar

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

  • Kaifa Turrabi Waladan karya Al-Maghribi bin As-Said Al-Maghribi (ed. terjemah: Begini Seharusnya Mendidik Anak)
  • Ifham Tiflaka Tanjah fii Tarbiyatihi karya Adil Fathi Abdullah (ed. terjemah: Knowing Your Child)
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Mengajarkan Ridha dan Qana’ah pada Anak

Mengajarkan Ridha dan Qana’ah pada Anak (Bag. 3)

oleh Triani Pradinaputri
29 Agustus 2024
0

Metode Nubuwwah dalam Menumbuhkan Ridha dan Qana’ah pada Anak Jadilah teladan Orang tua wajib menjadi teladan bagi anaknya, dan ini adalah pondasi dalam...

Menanamkan Akhlak Untuk Buah Hati

Menanamkan Akhlak untuk Buah Hati

oleh Ummu Aufa
27 Maret 2008
32

Menanamkan akhlak untuk buah hati Anak adalah buah hati setiap orang tua, dambaan disetiap keinginan orang tua serta penyejuk hati...

Parenting Islami (Bag. 45): Mengucapkan Salam Ketika Bertemu Anak Kecil

oleh M. Saifudin Hakim
14 Agustus 2018
0

Mengucapkan salam kepada anak-anak kecil berarti meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengucapkan salam kepada anak-anak kecil berarti menebarkan dan...

Artikel Selanjutnya
Ketika Sang Buah Hati Beranjak Dewasa

Ketika Sang Buah Hati Beranjak Dewasa (Bag. 2)

Komentar 8

  1. rahma says:
    16 tahun yang lalu

    Subhanallah…
    telah bertambah lagi khazanah keilmuan kami tentang bagaimana cara mendidik anak.

    Artikel ini diperlukan bagi para ibu dan calon ibu untuk berkomunikasi dengan baik dan benar kepada anak-anaknya. Ana sangat menunggu lanjutan artikel ini.

    Balas
  2. dann ibnu hisyam says:
    16 tahun yang lalu

    jazakumullah khair…

    Balas
  3. IBU DAFFA says:
    16 tahun yang lalu

    Alhamdullilah….. di saat hati gundah lihat masa depan anak satu satunya ada yang ngasih ilmu begitu berharga ..makasih banyak artikelnya

    Balas
  4. Abu Al-Jauzaa' says:
    16 tahun yang lalu

    Untuk tanda-tanda usia baligh, bisa juga dibaca di :

    http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/05/tanda-tanda-baligh-untuk-anak-laki-laki.html

    Balas
  5. Shinta says:
    15 tahun yang lalu

    Alhamdulillah ….ijin share ya

    Balas
  6. sutrisno says:
    15 tahun yang lalu

    asallamualaikum wr,wb.
    begitu kami membaca cerita ini kami ingin sekali untuk menerbitkan di gubuk kami yang masih kurang aspirasi seperti mendidik anak trimakasih wasallam wr,wb.

    Balas
  7. gani says:
    13 tahun yang lalu

    maksud dr hadis yang tumbuh bulu bisa di bunuh pada waktu perang jaman rosul.apa bagaimana

    Balas
  8. gani says:
    13 tahun yang lalu

    memang penting mendidik anak jaman sekarang jangan terlena oleh nilai raport yang bagus ,harus mengerti sepak terjang anak d luar rumah

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.