Imam al-Bukhari rahimahullah adalah Amirul Mu’minin dalam bidang hadis. Nama beliau adalah Muhammad, putra dari Isma’il bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi, biasa dipanggil dengan sebutan Abu ‘Abdillah. Beliau dilahirkan pada hari Jum’at, 13 Syawwal 194 H di Bukhara (Bukarest). Ayahnya meninggal ketika Imam al-Bukhari kecil sehingga beliau pun diasuh oleh ibunya.
Sedari kecil, Imam al-Bukhari mengalami rasa sakit yang teramat di kedua matanya, hingga mengalami kebutaan. Lantas, apa yang dilakukan ibunda Imam al-Bukhari? Ia senantiasa menekuni doa sepanjang malam dan siang, dengan deraian air mata kejujuran, berbaik sangka kepada Allah ta’ala, tidak putus asa atau mengadu. Suatu malam, ibunda al-Bukhari tertidur, dan ia bermimpi melihat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berkata kepadanya, “Wahai ibu, sesungguhnya Allah telah memulihkan penglihatan putramu karena banyaknya doa yang kamu panjatkan kepada-Nya.” Pagi harinya, dia dapati penglihatan anaknya telah sembuh (Hadyu Sari, hal. 640).
Begitu dahsyatnya doa ibu Imam al-Bukhari. Berkat pertolongan Allah dan doa ibunya, penglihatan Imam al-Bukhari dapat pulih. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang mustajabnya doa orang tua.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra. Syaikh Al-Albani mengatakan hadis ini shahih sebagaimana dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 1797).
Ketika Allah ta’ala telah mengembalikan penglihatan Imam al-Bukhari, ibunda al-Bukhari berupaya keras mengajari putranya. Imam al-Bukhari juga mengelilingi negeri-negeri Islam untuk mencari hadis-hadis Nabi dengan hafalan yang kuat, kesabaran yang sangat, serta memastikan keshahihan hadis-hadis tersebut. Kitabnya, Shahih Al-Bukhari, menjadi kitab yang paling shahih setelah Kitabullah.
Imam al-Bukhari rahimahullah memiliki kekuatan hafalan yang luar biasa. Imam al-Bukhari rahimahullah pernah berkata, “Aku menghafal seratus ribu hadis shahih, dan dua ratus ribu hadis yang tidak shahih”. (Hadyu Sari, hal. 654).
Suatu ketika Imam al-Bukhari rahimahullah datang ke Baghdad. Para ulama hadits yang ada di sana mendengar kedatangannya dan ingin menguji kekuatan hafalannya. Mereka pun mempersiapkan seratus buah hadis yang telah dibolak-balikkan isi hadis dan sanadnya, matan yang satu ditukar dengan matan yang lain, sanad yang satu ditukar dengan sanad yang lain. Kemudian, seratus hadis ini dibagi kepada 10 orang yang masing-masing bertugas menanyakan 10 hadis yang berbeda kepada Imam al-Bukhari rahimahullah. Setiap kali salah seorang di antara mereka menanyakan kepadanya tentang hadis yang mereka bawakan, maka Imam al-Bukhari rahimahullah menjawab dengan jawaban yang sama, “Aku tidak mengetahuinya.” Setelah sepuluh orang ini selesai, maka Imam al-Bukhari rahimahullah yang berkata kepada 10 orang tersebut satu persatu, “Adapun hadis yang kamu bawakan bunyinya demikian. Namun hadis yang benar adalah demikian.” Hal itu beliau lakukan kepada sepuluh orang tersebut. Semua sanad dan matan hadis beliau kembalikan kepada tempatnya masing-masing dan beliau mampu mengulangi hadis yang telah dibolak-balikkan itu hanya dengan sekali dengar. Sehingga para ulama pun mengakui kehebatan hafalan Imam al-Bukhari rahimahullah dan tingginya kedudukan beliau (lihat Hadyu Sari, hal. 652).
Semoga para orang tua senantiasa mendoakan anaknya dalam kebaikan.
Wallahu waliyyut taufiq.
Baca juga: Berbahagialah Wahai Ibu Hamil!
—
Penulis: Bini Arta Utama
Referensi :
- Ibunda Tokoh-tokoh Teladan, Jumuah Saad, cetakan Aqwam, Solo.
- Mengenal Imam Bukhari, Al-Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi
hafizhahullahu ta’ala, https://muslim.or.id/640-mengenal-imam-bukhari.html - Imam Al-Bukhari rahimahullah, Satu Tanda Kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala, Al-Ustadz Abu Minhal Lc hafizhahullahu ta’ala, https://almanhaj.or.id/3657-imam-al-bukhari-rahimahullah-satu-tanda-kekuasaan-allah-subhanahu-wa-taala.html
Artikel Muslimah.or.id