Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Cinta Yang Tidak Diingkari dan Tidak Pula Tercela

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
17 Februari 2023
di Tazkiyatun Nufus
0
Share on FacebookShare on Twitter

Demikianlah cinta yang tidak diingkari dan tidak pula tercela bahkan termasuk jenis cinta yang paling terpuji. Begitu juga dengan mencintai Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam. Akan tetapi, yang kami maksud adalah cinta khusus, yaitu yang menyibukkan hati dan pikiran pecinta sekaligus membuatnya selalu ingat kepada yang dicintai. Misalnya, cinta seorang muslim kepada Allah dan Rasul-Nya, yang karena kecintaan itulah ia masuk ke dalam Islam. Manusia bertingkat-tingkat dalam kecintaan ini dengan tingkatan yang tidak seorang pun mampu menghitungnya, kecuali Allah. Cinta itulah yang meringankan beban, mendermawankan orang bakhil, memberanikan seorang pengecut, menjernihkan pikiran, melatih jiwa, serta menjadikan kehidupan ini lebih baik dengan sebenar-benarnya. Bukan cinta semu yang diharamkan. Ketika ditampakkan seluruh rahasia pada hari pertemuan dengan-Nya, maka rahasia ini termasuk rahasia yang terbaik di kalanga hamba. Hal ini sebagaimana dikatakan:

Rahasia cinta akan tetap langgeng di relung hati pemiliknya,
hingga hari ditampakkannya segala macam rahasia.

Jika engkau ingin mengetahui kadar cintamu -juga kadar cinta selainmu- kepada Allah, maka lihatlah kadar kecintaanmu terhadap al-Qur’an dalam hatimu. Ketezatanmu dengan mendengar firman-Nya seharusnya lebih besar daripada kelezatan yang dirasakan orang-orang yang mencintai musik dan nyanyian. Termasuk perkara yang umum diketahui bahwa siapa yang mencintai seseorang pasti mencintai ucapan dan perkataannya pula, sebagaimana dikatakan oleh penyair:

Jika kau menyatakan cinta kepada-Ku,
lalu mengapa kau jauhi Kitab-Ku?
Tidakkah kau perhatikan apa yang ada di dalamnya,
yang merupakan kelezatan seruan-Ku.

‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu’anhu berkata, ” Sekiranya hati kita bersih, tentu ia tidak akan pernah merasa kenyang dengan firman Allah.”

Bagaimana mungkin seorang pecinta akan merasa kenyang dari ucapan objek yang dicintainya, padahal itulah puncak tujuannya.

Donasi Muslimahorid

Pada suatu hari, Nabi shallahu’alaihi wa sallam berkata kepada ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu: “Bacalah Al Qur’an untukku.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu bertanya: “Bagaimana mungkin aku membacakannya, sedangkan al-Qur’an diturunkkan kepadamu?” Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku suka mendengarkan al-Qur’an dari selainku.” Kemudian, Ibnu Mas’ud membacakan al-Qur’an mulai dari awal surat An-Nisaa’ sampai pada firman-Nya:

???????? ????? ??????? ??? ????? ???????? ????????? ????????? ???? ?????? ???????????? ????????

“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap ummat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai ummatmu).” (QS. An-Nisaa’: 41)

Tiba-tiba, Nabi shallahu’alaihi wa sallam berseru: “Cukup.” Ibnu Mas’ud pun segera mengangkat kepalanya dan terlihat olehnya kedua mata Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam meneteskan air mata. (HR. Al-Bukhari (no. 5055) dan Muslim (no. 800)

Tatkala para Sahabat berkumpul dan di tengah-tengah mereka terdapat Abu Musa, mereka segera berkata: “Wahai Abu Musa, ingatkanlah kami kepada Rabb kami.” Maka Abu Musa membacakan al-Qur’an, sedangkan mereka menyimaknya baik-baik. (Hal senada diriwayatkan oleh Abu ‘Ubaida dalam Fadhaa-ilul Qur-aan (hlm. 79)

Apabila kamu melihat seseorang yang lebih senang mendengarkan bait-bait syair daripada ayat-ayat Allah, serta lebih suka mendengarkan lagu-lagu daripada al-Qur’an, maka kondisinya sebagaimana dikatakan:

Dibacakan kepadamu al-Qur’an,
namun hatimu keras seperti batu
tapi tatkala satu bait sya’ir disenandungkan,
engkaupun goyah seperti orang yang mabuk kepayang.

Kondisi demikian merupakan dalil terkuat yang menunjukkan bahwa hatinya kosong dari kecintaan terhadap Allah dan firman-Nya. Selain itu, hal itu membuktikan ketergantungan orang itu terhadap nyanyian syaithan. Meskipun demikian, orang yang tertipu mengira dia memiliki ilmu.

Di dalam kecintaan kepada Allah, firman-Nya dan Rasul-Nya terdapat perkara-perkara yang jauh berlipat ganda kebaikannya dibandingkan orang yang mencari faidah dan manfaat dari kasmaran. Tidak ada cinta yang lebih bermanfaat daripada cinta kepada-Nya. Justru, mencitai selain-Nya itu termasuk kebathilan, jika hal itu membantu menambahkan kecintaan dan kerinduan kepada-Nya.

Ketik Ulang dari buku Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’ Macam-Macam Penyakit Hati yang Membahayakan dan Resep Pengobatannya, Ibnu Qayyim al-Jauziyyyah, Cetakan ke tiga, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Jakarta: 2011 (halaman 546-548)

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Anti Galau

oleh Romadhoni U Utami
17 Juli 2017
1

Galau atau gundah hati adalah perasaan cemas, bimbang ataupun gelisah yang mengandung ketidaksenangan. Perasaan ini biasanya muncul setelah kita mengalami...

Muhasabah Jiwa Bagi Seorang Mukmin

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
5 Juni 2023
0

Mukmin yang selalu berusaha melawan nafsu dan menjadikan nafsu tunduk pada syariat niscaya hati dan jiwanya bersih.

Energi Rendah Hati yang Dahsyat

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
27 Januari 2016
0

Tidaklah Allah menambah pada seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang rendah hati karena Allah, kecuali Allah akan...

Artikel Selanjutnya

Orang Tua Ikut Campur Urusan Rumah Tangga?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.