Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Kuliner Di Mata Orang-Orang Shalih

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
18 Oktober 2020
Waktu Baca: 2 menit
0
22
SHARES
123
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berkuliner ria sembari menikmati menu makanan dengan cita rasa yang lezat sungguh momen yang menyenangkan. Namun, sebagai mukmin bertaqwa kita tidak boleh melupakan tujuan utama menyantap makanan yakni untuk menguatkan badan agar tetap bisa beribadah kepada Allah ta’ala. Rutinitas ini akan semakin melejitkan nilai amal shalih kita ketika di lakukan dengan memperhatikan petunjuk-Nya dan sunnah Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam.

Keberkahan, kebahagiaan hati dan kedamaian akan meliputi jiwa orang mukmin manakala hati mereka memiliki persepsi bijak perihal makanan, bukan sekedar untuk kemaslahatan dunia, namun lebih dari itu demi kebaikan akhirat. Allah Ta’ala berfirman :

وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ

Majelis ilmu di bulan ramadan

“Dan makanlah makanan yang halal lagi (baik) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al-Maidah: 88)

Bagaimana pandangan salafus shalih dalam soal kuliner?

Para ulama terdahulu berkata: “Tidaklah dihidangkan sebuah makanan kepadamu kecuali di dalamnya termasuk 360 nikmat!!” (Ghadza’ul Albab li Syarhi Mandzumatil Adab, As-Safarini 2/93).

Sunggguh menakjubkan! Betapa cerdasnya para salaf dan rasa syukur mereka terhadap nikmat dan karunia Allah Ta’ala, apapun wujud makanan itu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَن أصبحَ مِنكُم آمِنًا في سِرْبِه ، مُعافًى في جسَدِهِ ، عندَهُ قُوتُ يَومِه ، فَكأنَّمَا حِيزَتْ له الدُّنْيا

“Barangsiapa di pagi hari merasa aman dalam perjalanannya, badannya sehat dan dia mendapati makanan untuk hari itu, seolah-olah kebahagiaan dunia telah diraih olehnya” (HR. At-Tirmidzi: 2346, Ibnu Majah 4141, dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no. 2318).

Jadilah orang yang selalu bersyukur seberapapun nikmat Allah yang engkau terima. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِى الْعَبْدَ مِنَ النَّعِيمِ أَنْ يُقَالَ لَهُ أَلَمْ نُصِحَّ لَكَ جِسْمَكَ وَنُرْوِيكَ مِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ

“Sesungguhnya pertama kali yang ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat berupa kenikmatan adalah ‘bukankah Kami telah menyehatkan badanmu dan melepaskan dahagamu dengan air yang dingin?” (HR. At-Tirmidzi: 3358, Ibnu Hibban:2585, Al-Hakim 4/138, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.539).

Para pendahulu kita begitu menghargai nikmat makanan dan minuman, ini menunjukkan kadar keimanan dan ketaqwaannya yang begitu kuat di sisi Allah.

Sungguh luar biasanya para salafus shalih, mereka terbiasa qana’ah dalam perkara kuliner, menjadikan hatinya cukup dengan karunia-Nya, tidak saling berlebih-lebihan atau menghambur-hamburkannya dalam meraih prestise duniawi.

Bukankah Nabi kita menyuruh makan dan minum yang seimbang demi menjaga kesehatan tubuh? Bukanlah keluarga beliau pernah merasakan ‘masa paceklik’ dan menyambung hidup dengan minum air dan makan kurma?

Bukankah dengan diiringi ibadah puasa akan menyehatkan raga, sebagaimana peri kehidupan orang shalih, mereka di karunia Allah Ta’ala kesehatan, kecerdasan akal, dan hidayah. Jadi kuliner semata bukan faktor utama kebahagiaan dunia. Justru dengan berkuliner akan menambah motivasi beribadah pada-Nya dan mendorongnya lebih banyak bersyukur pada Allah Ta’ala.

Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidaklah seorang hamba minum air yang jernih kemudian masuk ke tubuh tanpa kesulitan dan setelah itu keluar kotoran penyakitnya, kecuali wajib baginya bersyukur” (Ibnu Abi Dunya, dalam Asy-Syukr, no.192).

Semoga uraian di atas membuka mata hati kaum muslimin agar saat ‘berkuliner ria’ tidak melalaikannya dari syukur, dzikir dan ibadah pada-Nya. Semoga saat menikmati hidangan penuh selera hati kita terketuk untuk mengingat saudara-saudara seiman yang tengah dilanda kelaparan. Dan teladan mulia kita senantiasa memperhatikan keadaan umatnya yang ditimpa kelaparan.

***

Referensi :
1. Majalah Al-Furqon, edisi 12 tahun ke-13, 1435
2. Majalah Pengusaha Muslim, edisi 15 volume 2/2011
3. Za’adul Ma’ad (terjemah), Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah, Pustaka Azzam, Jakarta 2002

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

Tags: duniawikulinermakananNasehatqanaah minumanSalaf
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Penulis, penulis buku "Tahukah Anda Seks Obat Awet Muda" (DIVA Press)

Artikel Terkait

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
29 Oktober 2022
0

"'Siapakah diantara kalian yang mencintai harta ahli warisnya lebih dari mencintai hartanya sendiri?' Mereka menjawab: 'wahai Rasulullah! Tidak ada seorangpun...

Tanda Diterimanya Amal Saleh

Tanda Diterimanya Amal Saleh

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 Oktober 2022
0

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, Dia menerima amal (kebaikan) seorang hamba dia akan memberi taufik kepada hambaNya tersebut untuk beramal...

Artikel Selanjutnya
Khusyu’ Dalam Shalat

Khusyu’ Dalam Shalat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.