Alhamdulillaah. Segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dan benar sampai hari kiamat.
Istiqamah (konsisten) mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Sifat istiqamah akan menjadikan seorang muslim meraih kebahagian baik ketika di dunia maupun di akhirat. Dengannya pula seorang hamba akan meraih kemenangan dalam bergulat dengan fitnah yang banyak sekali, bahkan istiqamah mengakibatkan kesudahan yang baik dari segala urusannya.
Untuk itu wahai saudariku muslimah kiranya kita perlu mengetahui bekal apa saja yang dapat membuat kita istiqamah dalam beragama. Berikut di antaranya:
Pertama, Selalu memohon pertolongan kepada Allah
Rasulullah shalllallaahu ‘alaihi wa sallam sangat sering memanjatkan do’a,
??? ????????? ????????? ??????? ??????? ????? ???????
“Ya Rabb Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu”
Ketika ditanyakan kepada beliau tentang hal itu, beliau pun menjawab, ”Sesungguhnya hati setiap bani Adam berada di antara dua jari dari jari jemari Allah. Maka siapa saja yang Dia kehendaki akan ditetapkan (hatinya) dan siapa saja yang Dia kehendaki akan dipalingkan (hatinya).”
Hanya milik Allah-lah segala taufik dan kekuatan, maka selayaknyalah bagi kita untuk hanya meminta kepada-Nya termasuk memohon istiqamah dalam agama Islam ini.
Kedua, Berusaha untuk kontinyu dalam beramal
Dianjurkan memilih amalan shalih menurut kemampuan yang tidak memberatkan dirinya supaya ia dapat kontinyu dalam beramal.
Ketiga, Meneladani Para Salaf dalam Beramal
Meneladani para Salaf akan mendorong jiwa untuk mengikuti jejak mereka. Generasi Salaf dahulu berbeda-beda dalam beramal, ada yang banyak dan ada yang sedikit. Namun, mereka senantiasa kontinyu dalam beramal. Mereka adalah kaum yang sangat jauh dari sikap berlebih-lebihan dan memaksakan diri. Mereka istiqamah meskipun amalannya sedikit. Dan teladan mereka adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang shalat malam hingga kulit kaki beliau pecah-pecah.
Keempat, Taubat dan Istigfar
Cukuplah dalam hal ini kita mengambil hikmah dari firman Allah Ta’ala berikut,
????? ?????? ????????????? ????????? ????? ??????? ???????? ???????? ?????????? ?????????? ?????????? ???????????? ??????? ????? ??????????? ????? ???????????? ???????????
“Dan (dia mengatakan), ‘Wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb-mu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras bagimu sekalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan pada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan perbuatan dosa.” [QS. Huud: 52]
Kelima, Targetkan Ibadah dan Amal Shalih
Mempunyai target dalam beribadah dan beramal shalih yang realistis dan sesuai kemampuan diri akan membantu menumbuhkan motivasi dan arah yang jelas untuk terus beramal dan istiqamah.
Keenam, Selalu Intropeksi Diri
Intropeksi diri (muhasabah) sangat diperlukan bagi jiwa agar tidak merasa jenuh dan bosan dalam beramal shalih. Intropeksi diri akan membuat jiwa bercermin dan sadar atas tujuan penciptaan manusia di dunia ini, yaitu untuk beribadah kepada Sang Khaliq.
Ketujuh, Mengingat Mati
Ingat mati (dzikrul maut) terbukti mampu memompa semangat jiwa untuk beribadah kepada Allah Ta’ala dan istiqamah di jalan-Nya.
Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita meniti jalan di atas agama-Nya. Semoga bermaanfaat
(Sumber: Buku “Kemuliaan Muslimah Penggenggam Bara Api”)
————————————-
Artikel muslimah.or.id
Terima kasih poin-poin nya :)