Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Sifat Munafik Dalam Diri Seorang Pemimpin

Wiwit Hardi P oleh Wiwit Hardi P
11 April 2015
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
    • 1. Bicara Dusta
    • 2. Tidak Menepati Janji
    • 3. Mengkhianati Amanah
  • Hukum Asal Meminta Jabatan adalah Terlarang

Sifat munafik adalah sifat yang menampakkan diri sebagai islam, namun menyimpan kekafiran dalam hatinya. Para shahabat pun berlindung dari sifat munafik karena khawatir terjerumus ke dalamnya. Ibnu Abi Malikah pernah mengatakan, “Aku telah menjumpai tiga puluh shahabat Nabi, seluruhnya takut akan nifak. Tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengatakan, bahwa dirinya memiliki iman seperti imannya Jibril dan Mikail”.

Allah Ta’ala berfirman sebagai ancaman bagi orang yang munafik,

????? ??????????????? ??? ????????? ?????????? ???? ????????

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.” (QS. An-Nisa:145)

Yang jadi pembahasan penulis kali ini adalah sifat munafik yang ada di dalam diri seorang calon pemimpin. Sebuah jabatan yang memiliki resiko tingkat tinggi dalam terjangkit sifat munafik.

Donasi Muslimahorid

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

??? ??????? ???? ??? ??? ??? ???? ??? ???? ???? ????? ???

“Tanda-tanda orang munafik ada 3, jika berbicara ia berdusta, bila berjanji ia tidak menepati janjinya, dan apabila diberi amanah ia mengkhianatinya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari hadits di atas, dapat disimpulkan 3 ciri orang munafik, dimana 3 sifat ini, sangat sering dijumpai dalam diri seorang pemimpin.

1. Bicara Dusta

Seorang calon pemimpin yang hanya ingin mencari kekuasaan, tidak segan untuk berbicara dusta agar ia terpilih menjadi pemimpin. Jadilah ia seorang yang mudah menjatuhkan kehormatan saingannya dengan menyebarkan berita dusta. Misalnya ia mengatakan bahwa saingannya telah melakukan sebuah keburukan, padahal sejatinya itu hanyalah kedustaan yang dibuat buat.

2. Tidak Menepati Janji

Ketika ia telah terpilih menjadi seorang pemimpin, maka janji-janji yang diobral ketika di awal pemilihan, mulai dilupakan. Karena ia hanya ingin mencari jabatan dan kedudukan saja. Sehingga ia mengingkari janji-janji yang telah diucapkan.

3. Mengkhianati Amanah

Menjadi seorang pemimpin adalah amanah. Apabila ia menyia-nyiakan amanah yang telah diberikan, maka ia tergolong orang yang khianat dan dilabeli pada dirinya terdapat ciri kemunafikan.

Hukum Asal Meminta Jabatan adalah Terlarang

Seorang muslim dilarang meminta jabatan, karena mendapatkan jabatan berarti mendapatkan amanah, dan hukum asal dalam menunaikan amanah adalah sebuah kewajiban.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abdurrahman bin Samurah,

??? ?????? ??????????? ???? ????????? ??? ???????? ????????????? ????????? ???? ????????????? ???? ?????? ?????????? ???????? ????????? ?????? ????????????? ???? ?????????? ???????? ?????????

“Wahai Abdurrahman, janganlah engkau meminta jabatan, jika jabatan diberikan sedang kamu tak memintanya, maka engkau akan ditolong. Tapi jika engkau diberi jabatan karena memintanya, maka engkau tidak akan ditolong” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Orang yang meminta jabatan, maka Allah akan tidak akan menolongnya. Sebaliknya jika ia diberi jabatan padahal ia tak memintanya, maka Allah akan menolongnya. Oleh karena itu, sepatutnya seorang muslim berlindung diri dari bahaya sifat munafik, terlebih lagi bagi ia yang sedang memangku jabatan sebagai pemimpin.

—

Penulis: Wiwit Hardi P.

Artikel Muslimah.Or.Id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Wiwit Hardi P

Wiwit Hardi P

Artikel Terkait

Tertawa dan Tersenyum Bagi Seorang Mukmin

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
14 Juni 2021
0

Mawardi rahimahullah berkata: “Adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu banyak tertawa hal itu akan melalaikan dan melupakannya dari hal-hal...

Saudariku Muslimah

Saudariku Muslimah, Kembalilah ke Rumah…

oleh Ari Wahyudi
26 Maret 2008
45

Seorang muslimah yang sholihah yang senantiasa menjaga dirinya, memiliki rasa malu dan memelihara kehormatannya itulah yang dipuji oleh syari'at

Laksana Bidadari dalam Hati Suami 4 (Penuh Cinta Kasih)

oleh Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
19 Januari 2011
39

Penuh Cinta dan Kasih Allah Ta'ala berfirman, فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (36) عُرُبًا أَتْرَابًا (37) "Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh...

Artikel Selanjutnya

Adab Menuntut Ilmu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.