Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh akan kalian dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).” (QS. al-Maa’idah [5]: 82).
Yahudi dan orang-orang musyrik. Dua kelompok inilah musuh Islam yang paling keras dalam berupaya untuk menghancurkan umat Islam. Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Secara umum, kedua kelompok inilah golongan manusia yang paling besar dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin dan paling banyak berusaha mendatangkan bahaya kepada mereka. Hal itu karena sedemikian keras kebencian orang-orang itu kepada mereka (umat Islam) yang dilatar-belakangi oleh sikap melampaui batas, kedengkian, penentangan, dan pengingkaran (mereka kepada kebenaran).” (Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 220).
Demikian pula orang-orang Nasrani, mereka juga menginginkan agar umat Islam mengikuti jejak kesesatan mereka. Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah merasa puas/ridha kepada kalian sampai kalian mau mengikuti millah (ajaran agama) mereka.” (QS. al-Baqarah [2]: 120).
Seperti itulah tekad jahat musuh-musuh Islam yang sangat bernafsu untuk mencabut aqidah Islam yang suci nan mulia dari dada-dada kaum muslimin. Tak henti-hentinya mereka menyerang kaum muslimin dengan pemikiran dan kekuatan mereka, serta bekerja keras -siang dan malam- agar umat yang terbaik ini menjadi teman setia mereka untuk bersama-sama masuk ke jurang neraka. Allah ta’ala menggambarkan tentang permusuhan yang dikobarkan oleh orang-orang musyrik kepada umat ini dalam firman-Nya (yang artinya), “Dan mereka senantiasa memerangi kalian agar kalian mau murtad dari agama kalian kalau saja mereka mampu melakukannya. Barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafir, maka mereka itulah orang yang terhapus amal-amal mereka di dunia dan di akhirat. Dan mereka itulah para penghuni neraka, mereka kekal berada di dalamnya.” (QS. al-Baqarah [2]: 217).
Itulah upaya mereka! Bukanlah tujuan mereka semata-mata untuk membunuh kaum muslimin atau merampas harta-harta mereka. Akan tetapi sesungguhnya maksud mereka adalah agar umat Islam ini murtad dari agamanya, sehingga mereka akan ikut-ikutan menjadi kafir sesudah -sebelumnya- mereka beriman. Dan pada akhirnya mereka akan ikut terseret ke dalam neraka. Inilah karakter orang-orang kafir secara umum. Tidak henti-hentinya mereka memerangi umat Islam. Dan yang paling menonjol dalam hal itu adalah ahli kitab yaitu Yahudi dan Nasrani. Mereka kerahkan kekuatan mereka untuk memurtadkan kaum muslimin dengan mendirikan berbagai yayasan, mengirimkan para misionaris, menyebarkan para dokter serta membangun sekolah-sekolah dalam rangka menjaring umat manusia masuk ke dalam agama mereka. Akan tetapi, ketahuilah bahwasanya Allah enggan memenuhi hasrat mereka -untuk memadamkan cahaya-Nya- maka Allah akan tetap menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir itu tidak suka (disadur dari Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 81-82).
Oleh sebab itu tidak semestinya, bahkan haram hukumnya bagi umat Islam memberikan loyalitas mereka kepada musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidak akan kamu temukan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir justru berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan rasul-Nya, meskipun orang-orang itu adalah ayah-ayah mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, atau kerabat mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah ditetapkan Allah keimanan di dalam hati mereka, dan Allah mengokohkan mereka dengan pertolongan dari-Nya, dan Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Mereka itulah golongan Allah, ketahuilah sesungguhnya golongan Alah sajalah yang benar-benar mendapatkan kemenangan.” (QS. al-Mujadilah [58]: 22).
Berdasarkan ayat yang mulia ini, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan dalam kitabnya yang sangat masyhur Tsalatsatul Ushul, “Barangsiapa yang menaati rasul dan mentauhidkan Allah, maka tidak boleh baginya memberikan loyalitas (pembelaan dan kecintaan) kepada orang-orang yang memusuhi Allah dan rasul-Nya, meskipun orang itu adalah kerabat yang paling dekat.”
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh telah terdapat suri teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya, ketika mereka berkata kepada kaumnya; Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah. Kami mengingkari kalian dan telah tampak dengan jelas antara kami dengan kalian permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya, sampai kalian mau beriman kepada Allah semata.” (QS. al-Mumtahanah [60]: 4). Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah menegaskan, “Maka sudah seharusnya kaum muslimin membenci dan memusuhi musuh-musuh Allah, dan di sisi lain menyayangi serta mencintai orang-orang yang beriman (umat Islam).” (Syarh Tsalatsatil Ushul, hal. 12).
Maka sudah sewajarnya -bahkan wajib- bagi kaum muslimin untuk membantu saudaranya yang tertindas dan diperangi oleh musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya menurut kemampuan mereka masing-masing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kecintaan, berkasih sayang, dan hubungan perasaan di antara sesama mereka adalah laksana satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang kesakitan, maka semua anggota tubuh yang lain pun akan saling membantunya dengan merasakan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari [6011] dan Muslim [2586], dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ini lafazh Muslim).
Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa seorang mukmin akan turut merasa susah dan sedih karena sesuatu yang membuat susah dan sedih saudaranya sesama mukmin yang lain.” (Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 163).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Mukmin yang satu dengan mukmin yang lain seperti satu bangunan, satu sama lain saling memperkuat.” (HR. Bukhari [481] dan Muslim [2585] dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu). Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meniadakan keimanan dari orang-orang yang tidak menyukai kebaikan bagi saudaranya sebagaimana yang dia inginkan untuk dirinya. Beliau bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga dia menyukai kebaikan bagi saudaranya seperti apa yang dia sukai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari [13] dan Muslim [45] dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu). Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa seorang mukmin akan turut merasa senang dengan sesuatu yang membuat senang saudaranya sesama mukmin yang lain dan dia juga menginginkan kebaikan bagi saudaranya sesama mukmin sebagaimana dia menginginkan hal itu bagi dirinya sendiri. Dan ini semua muncul akibat bersihnya hati dari tipu daya, kedengkian, dan hasad.” (Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 163).
Sesungguhnya bumi Palestina merupakan bagian dari tanah air kaum muslimin. Bahkan seluruh muka bumi ini pada hakikatnya adalah tanah air umat Islam, bukan tempat berpijak bagi orang-orang kafir dan mempersekutukan Rabb mereka! Kaum muslimin yang berada di sana adalah saudara-saudara kita seaqidah. Maka musibah yang menimpa mereka akibat kekejian Yahudi merupakan musibah yang menimpa kita pula. Doa dan bantuan kita untuk mereka adalah wujud persaudaraan di jalan Allah subhanahu wa ta’ala. Yakinlah, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikan kemenangan kepada siapa saja yang benar-benar memperjuangkan tegaknya agama yang hanif ini. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa.” (QS. al-Hajj [22]: 40). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Jika Allah menolong kalian, maka niscaya tidak akan ada yang dapat mengalahkan kalian. Namun, jika Allah membiarkan kalian (tidak memberikan pertolongan), maka siapakah lagi yang dapat menolong kalian setelah-Nya. Maka kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin itu bertawakal.” (QS. Ali Imran [3]: 160).
Oleh sebab itu wajib bagi kita untuk menanggalkan segala pengaruh buruk agama kekafiran dari tubuh umat Islam. Karena hanya dengan keimanan yang benar kepada Allah dan Rasul-Nya, kaum muslimin akan mendapatkan kemenangan. Bukan malah dengan meniru-niru penyimpangan mereka dengan merayakan tahun baru dan berhura-hura, meninggalkan majelis ilmu, meninggalkan para ulama, beramal tanpa ilmu, tidak tunduk kepada kebenaran, dan hanyut dalam urusan dunia sehingga melupakan akhirat. Ya Allah, hancurkanlah musuh-musuhMu dan tolonglah hamba-hambaMu, sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha mengabulkan doa. Hanya kepada Mu-lah kami memohon taufik, pertolongan, dan kekuatan.
Ditulis di Yogyakarta, 3 Muharram 1430 H
Oleh hamba yang fakir kepada Rabbnya
Abu Mushlih Ari Wahyudi
PENGUMUMAN:
Penyaluran donasi melalui rekening muslim.or.id ditutup mulai besok, tanggal 21 Januari 2009. Untuk selanjutnya penyaluran donasi Palestina dapat dikirim langsung melalui rekening berikut ini:
BCA cab Kwitang: No. Rek. 686.0153678
BSM cab. Kramat: No. Rek. 009.0121.773
(a.n. Medical Emergency Rescue Committee)
BMI cab. Arthaloka: No. Rek. 301.00521.15 (a.n. MER-C)
***
Artikel www.muslim.or.id
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Fight till the end for palestina..
Saudara semuslim di papua mengutuk serangan biadab israil.. Semoga Alloh Subhanahu wata’ala selalu melindungi saudara muslim kita di palestina..Amiin Ya Robb
ya ikhwan wa akhwat semuanya. Temen-temen seaqidah yang yang aku hormati . .
Mulai hari ini, detik ini kita tanggalkan, kita lepaskan sejauh-jauhnya, dan kita banting sekeras-kerasnya seluruh pengaruh buruk agama kekafiran dari diri kita. Cukuplah kita berbagga dengan selimutan cahaya Islam yang menyinari hari kita.
Kepada ikhwah sekalian, jangan idolakan orang kafir, jangan idolakan pemain sepakbola, jangan kalian idolakan artis , bintang film. Tunjukkan rasa baro’ kita kepada kekafiran. Jangan tanamkan rasa kagum kepada mereka, karna itu hanya akan mempertipis keimanan kita dan menanamkan rasa bangga serta kekuatan pada diri orang kafir. Pandanglah mereka dengan pandangan menghinakan, sehina-hinanya.. insya allah Allah akan memberikan kekuatan kepada kita dalam menumpas musuh-musuh agama Allah di muka bumi.
Mas, bukannya di agama anda juga diajarkan cinta kasih..?
#papa, srie, dwi
Sempatkan diri anda untuk membaca artikel lain di web ini tentang cinta kasih:
https://muslimah.or.id/manhaj/al-wala-wal-baro-kunci-sempurnanya-tauhid.html
hidup didunia hanya sementara, kenapa harus ada peperangan dan kebencian.
saya percaya Allah SWT maha pengasih dan penyayang, kalo Allah maha pengampun kenapa kita tdk mengampuni jg org2 yang sudah jahat thdp kita maupun saudara kita. Lebih baik kita berdoa supaya terjadi perdamaian dan pertobatan, bukan peperangan yang membawa kematian yang mengerikan. Allah pasti akan membela umat yang berseru kepadaNya bukan? bahkan jika Allah mau Dia bisa kirim ribuan malaikatNYA untuk menolong umatNya yg tertindas, tugas kita adalah berdoa dan memberi dukungan dlm medis & keuangan; pasti akan lebih bermanfaat daripada hanya meneriakkan kebencian kesana sini tetapi tanpa tindakan nyata.,
setuju dgn papa
hidup tanpa cinta kasih, untuk apa hidup?
cinta kasih membuat hidup lebih hidup.
@ papa & dwi
Kami (orang muslim) memang diajarkan cinta-kasih dalam agama kami. Cinta-kasih yang hakiki, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Kami (orang muslim) diajarkan untuk mencintai apa-apa yang Allah & Rasul-Nya cintai.
Kami diajarkan untuk membenci apa-apa yang Allah & Rasul-Nya benci.
Dari dua hal tersebut menjadi jelas, apa saja yang harus dicintai dan dikasihi, dan juga apa saja yang tidak boleh dicintai dan kasihi (bahkan harus dibenci).
Sangatlah tidak mungkin kami mencintai sesuatu yang Allah saja melaknatnya, seperti Allah MELAKNAT Yahudi dan Nasrani.
#papa, srie, dwi
Benar bahwa Islam adalah agama yang mulia mengajarkan cinta kasih terhadap sesama manusia. Namun apakah cinta kasih terhadap sesama manusia adalah hal yang paling agung dan paling di junjung dari segala sesuatu?? Tentunya tidak bukan? Ada yang lebih dijunjung dari itu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala (bukan SWT).
Oleh karena itu pun, sesungguhnya Allah Ta’ala telah menjawab pertanyaan saudara Dwi “Untuk apa hidup?”
Allah Ta’ala berfirman:
????? ???????? ???????? ??????????? ?????? ?????????????
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku” [Adz Dzariyat: 57]
Nah, jika anda sudah paham tentang tujuan hidup ini, dan anda sudah paham bahwa cinta kepada Allah Ta’ala adalah cinta yang paling tinggi, maka menurut anda bagaimana kita menyikapi orang yang berkeyakinan ‘Allah itu mempunyai sekutu, bukan Dia yang paling kuasa’ atau yang berkeyakinan ‘Allah mempunyai anak’ atau yang berkeyakinan ‘Boleh menyembah sesuatu selain Allah’ atau berkeyakinan ‘Tuhan itu bukan hanya Allah, tapi Tuhan itu ada tiga’ ??
Patutkah kita menempatkan cinta kasih terhadap orang-orang ini di atas kecintaan kepada Allah Ta’ala??
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuhu.
Ana ingin ikut sedikit berpendapat di sini,
1. Tentang cinta kasih terhadap sesama manusia.
Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam memang tidak pernah mengajarkan kepada ummatnya untuk menebar kebencian di sana sini. Namun, lihatlah kekhususan definisi dari konteks cinta kasih tersebut. Tidak semua orang (kaum) kita perlakukan sama dalam hal cinta kasih.
Syaikh Utsaimin hafidzahullah pernah ditanya tentang hukum bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang kafir secara lembut dan halus karena mengharapkan Islamnya mereka. Maka beliau menjawab: Tidak diragukan lagi bahwa seorang muslim wajib membenci musuh-musuh Allah dan berlepas diri dari mereka, karena inilah jalan para rasul ‘alaihish sholatu wassallam dan para pengikutnya. Allah Subhanahu wa Ta?ala telah berfirman.
“Artinya : Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia ; ketika mereka berkata kepada kaum mereka, ?Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (Al-Mumtahanah:4)
Allah al-‘Aziiz pun telah memerintahkan kita untuk tidak berkasih sayang dengan kaum kuffar (kaum yang menentang Allah dan Rasul-Nya).
Allah Ta’ala berfirman:
“Artinya: Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka.” (QS. al-Mujaadilah:22)
Berdasarkan ini, tidak boleh terjadi di dalam hati seorang muslim kecintaan terhadap musuh-musuh Allah yang sebenarnya juga musuh-musuh sendiri. Allah Subhanahu wa Ta?ala telah berfirman.
“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuhKu dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang ; padahal sesunguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu.” (Al-Mumtahanah : 1)
Adapun jika seorang muslim memperlakukan mereka dengan halus dan lembut karena mengharapkan Islamnya mereka, maka yang demikian ini tidak apa-apa, karena ini merupakan cara mengajak untuk memeluk Islam. Tapi jika mereka tidak bisa diharapkan, hendaknya mereka diperlakukan sesuai dengan haknya (sebagai manusia).
Adapun rasa cinta kasih terhadap kaum muslimin, maka ini sudah jelas hukumnya bahwa wajib mencintai sesama kaum muslimin, berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Artinya : … maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang mukmin dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir” (Al-Maidah : 54).
(Lihat juga penjelasannya di http://www.almanhaj.or.id)
2. Tentang peperangan dan kedamaian.
Di dalam Islam, istilah perang lebih dikenal dengan kata ‘jihad’. Adapun pada zaman sekarang, banyak orang yang mendiskreditkan makna jihad yang sesungguhnya, tanpa ilmu. Sebagian dari mereka menisbatkan jihad kepada bentuk terorisme. Sungguh suatu anggapan yang bathil! Salah satu bentuk ibadah kepada Allah Swt adalah jihad fi sabilillah. Karena jihad merupakan kewajiban agung dan ia merupakan tonggak agama, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Artinya : Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nisaa?: 95-96)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam menjalankan syari’at jihad untuk meninggikan kalimatullah dan memberantas syirik dan kekufuran sampai tidak ada fitnah (di muka bumi ini) dan bentuk penyembahan dan peribadatan semuanya hanya tertuju kepada Allah Swt semata. Rasulullah saw bersabda:
“Aku diutus dengan pedang hingga hanya Allah semata yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya.” (Riwayat Ahmad)
Itulah hikmah di balik disyariatkannya jihad fi sabilillah, yaitu agar hanya Allah Ta’ala semata saja yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya ibadah, sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia.
(Lihat kitab Fatwa-Fatwa Terlengkap Seputar Terorisme, Jihad dan Mengkafirkan Muslim).
Semoga pendapat yang ana nukil dari berbagai sumber ini bermanfaat.
Wallahu a’lam wal musta’an.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuhu.
Ya ALLOH Selmatkanlah saudara2 muslim kami di Palestina..we’ll always pray 4 U oh palestina
Demi Allah!!!
“Tidak akan Ridha selamanya; Yahudi dan Nashrani (yang dibenci, dimurkai dan disesatkan) kepada kita, kaum Muslimin. Maka kenapa kita harus ridha kepada mereka!!!
akhi, ukhti…
mari kita meningkatkan ‘ilmu, ‘amal dan da’wah serta bersabar dalam mejalni semuanya. karena dengan ini umat akan bangkit.
dan kepada saudaraku yang lupa kepada ak-Qur’an dan as-Sunnah serta Ijma’ Salaf,
Hentikanlah Demonstrasi kalian karena sesungguhnya itu adalah perbuatan yang sama sekali tudak ada manfaatnya dihadapan Allah. karena Syari’ tidak mensyari’tkan!!!
Ana ikut bergabung, kalau menurut ana syiar-syiar kebencian qt terhadap yahudi tidak perlu terlalu di perlihatkan, karna itu akan memberikan kesan bahwa kita umat islam benar2 teroris, ukhwahfillah jgn terbawa emosi, dengan di tampilkannya berita-berita tentang kekejaman israel dan kepedihan orang2 pakistan jelas membuat hati kita ngilu, bahkan ketika ana sedang menyantap hidangan sembari melihat berita pakistan, betapa hati ini menangis, sekaligus bersyukur, ana masih bisa menyantap makanan ini yg merupakan rezky dr Allah dengan tenang, sementara saudara kita di sana memekik kesakitan Allahul mustaan…
Jujur darah ana juga mendidih jika melihat kekejaman israel, apalagi mereka membatasi bantuan yg kita berikan, tetapi dgn semua kekejaman itu qt jangan bersifat brutal, jgn dengan segera membenci kawan2 kita yg nasrani, tetapi perlakukanlah mereka seperti manusia, karna mungkin sebenarnya mereka juga mengutuk perlakuan israel, mohon di ralat jika salah.
Alasan ana berkata begitu karna, ana pernah memasuki situs forum, disana ada seorang kaum muslimin yg mengatakan “jika saya berhadapan dengan yahudi, maka saya langsung membunuhnya”, ukhfillah jelas saja hal tersebut bnyk mendapat respon yg negatif dr berbgai pihak, kenapa kita tidak menyikapi masalah perang ini dgn kepala dingin? Jika qt ingin mengutuk cukuplah di hadapan Allah ta’ala di tengah malam qt, tidak dengan kebencian yg begitu terlihat ekstrim, tidak dengan berdemo yg mengakibatkan jalanan macet. Sudah cukup kita di cap sebagai teroris sejak tertangkapnya amrozi..
Ukhfillah.. Tunjukan kesabaranmu.. Junjunglah sunnah Rosullulloh,
mohon ralatanx jika ada yg salah
jazakumulloh
Just stay STRONG GAZA.
Tak usah mikirin Israel.
Kaya’ teori Law of Attraction, sesuatu yang kita pikirin malah menjadi lebih besar.
Pusatkan perhatian pada rakyat Palestina saja. Bagaimana kita dapat membantu mereka yang benar-benar berpengaruh.
Soalnya kalo cuma ngomong ato teriak, Israel tetep saja menyerang.
Ngomong2 gak ada tentara Palestina?
sudah 15 tahun komentar ini
dan masih saja israel menjajah palestine
Yupz,setuju dgn R karena hanya itu yg bisa kita lakuin saat ini coz Kondisi kaum muslimin masih belum bisa melawan yahudi.
Tapi ingat, suatu saat akan kita (kaum muslimin) habisi dan kalahkan mereka (yahudi), kiamat tidak akan terjadi sampai kaum muslimin dimenangkan atas yahudi dan seluruh orang2 kafir.
seorang muslim dengan muslim yang lainnya bagaikan satu tubuh, jika salah satu bagian tubuh ada yang sakit maka anggota tubuh yang lain juga merasakannya,
jadi sebagai seorang muslim yang melihat saudaranya dibantai tetapi tidak mau tahu dengan saudaranya, maka perlu dipertanyakan keimanannya.
To: Papa & Dwi.
Semoga ALLAAH memberikan hidayahNYA untuk menemukan jalan yang diridhaiNYA.
Cinta kasih memang penting tetapi ada yang lebih penting lagi yaitu kita harus mencari dan menempatkan diri kita dijalan (agama) yang benar2 diridhai oleh ALLAAH pemilik alam.
Di Jepang saya sering dikunjungi oleh misionaris kristen yang selalu menyerukan cinta kasih lengkap dgn berbagai pamflet dan bible.
Tetapi sayang sekali, argument2 mereka tidak diambil dari kitab yang benar2 berisi firman ALLAAH pencipta dan pemilik alam semesta dan diri kita semua.
Bahkan para misionaris terkejut ketika terbukti bible bukan firman ALLAAH karena begitu byk kesalahan, sedangkan firman ALLAAH spt Al-Quran tidak mungkin salah walau hanya 1 huruf.
Bukti2 kekeliruan bible silakan lihat dalam buku2 tulisan Syeikh Ahmad Deedat atau DR.Maurice Bucaile.
Salah satu contoh simple, dalam bible (injil) bab kejadian (perhatikan uraian dari 1-17), disebutkan “siang&malam” diciptakan pd hari pertama, sedangkan “matahari&bulan” diciptakan hari ke-4.
Misionaris yg rutin datang kerumah akhirnya mengakui ini keliru, berarti ini hanya karangan orang2 pendusta dan tidak mungkin Firman dari ALLAAH.
Saya sarankan, telitilah berbagai info dengan detail dan jangan mempertaruhkan keselamatan akhirat kita kpd orang lain yang mungkin saja para pendusta ulung.
Dalam Islam kami diajarkan untuk selalu mempertanyakan dalil, shg kita tidak asal taklid ikut2an saja.
Kehidupan akhirat adalah kekal, maka telitilah dalam memilih agama, jangan berspekulasi krn tidak ada kesempatan reset ulang setelah datangnya kematian.
Semoga bermanfaat dan maaf kalau ada perkataan yang tidak berkenan.
assalammu’alaikum.,
Saya,sangat setuju dgn komentar dri Lu’lu.,
mnambahkan sdikit.,
Rasulullah SAW Besabda:
bahwa kiamat tdk akan terjadi sblum kaum muslimin memerangi orang2 Yahudi.
lalu kaum muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka sampai2 orang2 yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon,lalu batu dan pohon itu berseru:hai orang muslim,hai hamba ALLAH ini seorang yahudi kemarilah dan bunuhlah dia !!!
kecuali pohon pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon berduri)karena pohon itu adalah pohon orang yahudi.
klo sewaktu2 ada org yahudi atau nasrani memberikan salam assalammu’alaikum maka qta sbg umat muslim wajib menjawab dgn ucapan “alaika” saja.,yang artinya “atasmu”
terimakasih.,
wassalammu’alaikum
Bismillah?.
Untuk semua, ana nasehatkan untuk tidak berhubungan dengan mereka (Syiah), apabila ada yang mempunyai teman seorang syi?i maka tugas kita menyadarkan mereka kembali dengan hujjah yang shahih?apabila mereka sadar -alhamdulillah-, apabila tidak, berlepas dirilah dari mereka?sebab dari sekian banyak firqah di dalam islam, syubhat merekalah yang paling beracun!! anak panahnya bisa mematikan aqidah?
Syiah yang ada di Indonesia mengklaim bahwa tidak ada perbedaan dalam masalah aqidah, ibadah, kitab, dsb??.
Ana tidak tahu apakah mereka sedang bertaqiyah atau tidak, atau mungkinkah ini awal sebuah metamorfosa iblis..?
Tapi Seperti kata pepatah lain hulu lain ikannya, silahkan cek sendiri link dibawah ini :
http://www.youtube.com/watch?v=N_p8bXGblYY&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=IE_uvQ6_PE0
http://www.youtube.com/watch?v=Z5EIGpWwtSU
http://www.youtube.com/watch?v=ru95ejdhYos
http://www.youtube.com/watch?v=zjRsnYAflM8
http://www.youtube.com/watch?v=l1mUplaCNrY
http://www.youtube.com/watch?v=6UygrrmA43Q
http://www.youtube.com/watch?v=XuIZttO-V54&feature=related
Hanya kepada Allah-lah tempat berlindung dari segala bala dan bencana.
Wallohu ta?ala a?lam
asslm, saudaraku semuanya. anna terkesan ma perdebatan kalian di sini. kita semua umat muslim memang sangat menjunjung tinggi apa saja yang telah diajarkan oleh agama kita islam tecinta. namun kita hanya manusia biasa yang tak dapat memebuat hukum sendiri. Allah S W T telah menetapkan apa saja yang harus kita lakukan di dunia ini. ingat! apapun yang telah terjadi maupun yang akan terjadi semuanya adalah takdir & ketentuan Allah. kita diajarkan untuk bertakwa dan mengesakanNya, selama ini saya belum pernah memebaca maupun mengetahui jika islam mengajarkan saling membenci. Rasullullah saja tidak pernah membenci siapapun yg menyakitinya. seharusnya kitapun meneladani sifat itu. untuk masalah saudara kita tercinta di Palestina,cukuplah kiranya memberikan apa yang kita mampu saja. karena keikhlasan lebih utama. jangan lupa doanya ! ojok mek ngomong thok!
dsitu disebutkan kita tdk boleh loyal kepada musuh2 allah.
tp bagaimana hukumnya bila kita kerja di suatu perusahaan milik orang yahudi.
ijin share and menyebarkan ya syukran …