Setiap muslim -apalagi ulama- pasti geram dan marah terhadap penghinaan kepada Nabi Muhammad yang harus kita cintai lebih dari orang tua, istri, anak bahkan diri kita sendiri.
Siapapun yang mencela Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam maka dia kafir dan pedang terhunus pantas untuknya, sebagaimana dijelaskan secara bagus oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Ash Sharimul Maslul ala Syatimi Rasul (Pedang Terhunus Tuk Penghina Rasul).
Namun perlu digarisbawahi bahwa penegakan hukum tersebut adalah wilayah pemimpin bukan individu orang. Para ulama menegaskan: “Tidak boleh menegakkan hukum had kecuali bagi imam atau perwakilannya”. (Syarh Shahih Muslim, An Nawawi, 11/193-194).
Sebab, jika penerapan hukum diserahkan kepada individu orang maka yang terjadi adalah kekacauan dan kerusakan yang lebih besar.
Syaikh Abdur Rahman bin Yahya Al-Mu’allimi mengatakan: “Sebesar apapun kita mencintai kebenaran. Namun kita jangan membela kebenaran kecuali dengan cara yang benar”. (Majmu Muallafat wa Atsar Asy Syaikh, 4/6).
Begitupun kita, kita sangat cinta kepada Nabi. Kita geram dan marah terhadap penghina Nabi. Namun membela Nabi harus dengan cara yg benar, tidak serampangan dan emosi, asal bunuh, demonstrasi dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimana cara kita membela Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam dengan benar yang bisa kita lakukan?
- Mempelajari sirah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
- Meneladani aqidah, ibadah dan akhlak Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
- Menyebarkan sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
- Berpegang teguh dengan sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
- Membela Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dengan ilmu dari hujatan kepada beliau, sunnah beliau hadits beliau.
- Untuk para pemimpin, bisa dengan memboikot produk negara penghina Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
Ingat, saat di Mekkah dulu Nabi kita shallallahu’alaihi wa sallam sudah dicela dan dihina oleh kaum kafirin dengan berbagai celaan; gila, tukang syair, penyihir dan lain sebagainya, Namun Nabi sabar dan tidak membalasnya secara serampangan, beliau tidak terbawa oleh emosi, beliau terus berjuang dan berdakwah hingga Allah meninggikan agama ini dan menghancurkan para Penghina Nabi.
Ingatlah, siapapun yang menghina Nabi shallallahu’alaihi wa sallam sesungguhnya dia berhadapan dan menyatakan perang dengan Allah. Dan Allah berjanji akan menghancurkan siapapun yang menghina NabiNya. Kita tunggu saja.
___
Penulis: Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi
Artikel Muslimah.or.id