Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Bekal Mendidik Keluarga, bag. I

Titi Komalasari oleh Titi Komalasari
17 Januari 2018
di Pendidikan Anak
0
Share on FacebookShare on Twitter

Keluarga adalah struktur organisasi terkecil dalam masyarakat, maka mendidik masyarakat hendaknya dimulai dari mendidik keluarga. Namun, dalam mendidik kita tidak hanya membekali diri dengan ilmu pengetahuan saja, ada hal-hal mendasar yang juga harusnya menjadi bekal seorang pendidik yang terus ia pegang, antara lain,

  1. Ikhlas

Pendidikan adalah ibadah yang mendatangkan pahala, kebaikan dalam mendidik akan diberi balasan baik oleh Allah. Oleh karena itu, niat dalam mendidik harusnya disertai keikhlasan kepada Allah Ta’ala. Tidak sepatutnya seseorang berlelah-lelah dalam mendidik untuk dikatakan bahwa ia telah mendidik dengan baik, disanjung karena telah mengerahkan segala daya dan upaya dalam rangka membimbing keluarganya atau agar dikatakan dia adalah pendidik yang ahli dan pengajar yang mahir.

Allah Ta’ala berfirman,

? ?? ????? ??? ????? ???? ?????? ?? ?????

“Mereka tidak diperintahkan kecuali agar beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama (ketaatan) kepada-Nya.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Donasi Muslimahorid

 

  1. Berharap Pahala

Berharaplah pahala dari Allah Ta’ala dalam melaksanakan proses pendidikan keluarga. Pendidikan itu berat dan tidak mengenal istirahat; panjang dan tidak berkesudahan; serta tanggung jawab yang tidak bisa ditawar. Maka, dengan proses mendidik yang mengambil banyak waktu, tenaga, pikiran maupun harta hendaknya disertai pengharapan yang besar kepada Allah (setelah mengikhlaskan niat hanya kepada-Nya) agar usaha kita tidak hanya berbuah hasil, namun juga berbuah pahala.

Pikiran paling baik adalah pikiran yang tertuju untuk keluarga, nafkah yang paling utama adalah nafkah yang diberikan kepada kerabat dan usaha paling baik adalah yang dikerahkan untuk buah hati. Bahkan, berinfaq untuk keluarga dan kerabat memiliki keutamaan dan balasan yang lebih besar dari selainnya.

Dari  Tsauban radhiallaahu’anhu, dia berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

???? ????? ????? ????? ????? ??? ?????..

“Satu dinar terbaik adalah satu dinar yang seseorang infaqqan untuk keluarganya..” (Shahih Muslim, 2/574, no. 994).

 

  1. Hidayah di tangan Allah

Hidayah dalam arti iman, taufiq kepadanya dan keteguhan di atasnya bukan di tangan kita, akan tetapi di tangan Allah. Dia-lah yang memberikan kepada siapa yang ia kehendaki dengan karunia dan rahmat-Nya dan menghalanginya dari siapa yang Dia kehendaki dengan keadilan dan hikmah-Nya. Yang wajib atas kita kepada keluarga hanya hidayah dalam bentuk menunjukkan, mengarahkan, menasehati dan membimbing, karena itu jangan melalaikan dan meremehkannya.

Allah berfirman,

??? ?? ???? ?? ????? ???? ???? ???? ?? ????

“Sesungguhnya engkau (wahai Rasul) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, tapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Qashash: 56)

 

  1. Bersandarlah kepada Allah

Kita adalah hamba yang fakir dan miskin. Kita tidak memiliki daya upaya untuk diri sendiri, apalagi untuk orang lain. Karena itu, janganlah bersandar kepada diri sendiri, jangan mengandalkan kemampuan kita, jangan yakin kepada selain Allah. Sebaliknya, serahkkan urusan kita kepada-Nya, bertawakallah kepada-Nya dan mohonlah pertolongan kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

???? ???? ??????? ?? ???? ??????

“Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kalian bertawakal, jika kalian adalah orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23)

Allah Ta’ala juga berfirman,

??? ?????? ??? ????? ???? ????? ????? ????

“Dan tidak ada taufiq bagiku melainkan dengan (pertolongan Allah). Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya lah aku kembali.” (QS. Hud: 88)

 

Banyak-banyaklah berdo’a kepada Allah, berharap kepada-Nya, bernaung di bawah naungan-Nya dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Jangan berkata, “Aku cerdik, aku berpengalaman, aku berusaha keras dan aku pandai.” Walaupun kita telah melakukan banyak sebab dan membekali diri dengan berbagai ilmu. Apa yang kita usahakan adalah bentuk ikhtiar kita, adapun hasilnya, bertawakallah kepada Allah.

 

  1. Jadilah teladan

Orang berakal sepakat pentingnya teladan yang baik di segala bidang kehidupan karena medan hidup pertama adalah diri kita, karena itu, perbaiki diri kita dahulu, semoga dengan itu Allah memperbaiki orang-orang yang berada dalam tanggung jawab kita. Sebab, bila mereka sampai mendengar sesuatu yang berlawanan dengan apa yang kita lakukan maka akan terjadi ketimpangan, kesalahanpun menjadi besar. Bagi mereka agama hanya sekedar slogan di bibir saja, kalimat-kalimat hampa yang tidak berdampak apapun dalam hidup, tidak berefek apapun dalam kenyataan. Maka mendidik keluarga menjadi baik bukan hanya teori, bahkan mendidik mereka melalui teladan langsung tanpa banyak retorika dan perintah akan lebih berbekas di hati. Mendidik melalui teladan langsung seperti nasehat tanpa suara, mereka menerima dengan melihat langsung contohnya dan kebaikan yang dihasilkan dari teladan yang baik itu.

 

  1. Hiasi diri dengan kelembutan

Kelembutan itu seperti pisau, namun memotong tanpa sakit. Kelembutan adalah nikmat besar yang berdampak terhadap jiwa-jiwa mulia yang tidak dapat dilakukan oleh kekerasan dan kekasaran.

Allah Ta’ala berfIrman,

???? ???? ?? ???? ??? ??? ??? ??? ??? ???? ????? ??????? ?? ????

“Maka berkat rahmat Allah engkau (wahai Nabi) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau berlaku keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS. Ali Imran: 159).

Dari Aisyah radhiallaahu’anhaa, dia berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),

???? ????????? ??? ???????? ??? ?????? ????? ??????? ????? ???????? ???? ?????? ????? ???????

 “Sesungguhnya kelembutan itu tidaklah ada pada sesuatu melainkan ia menghiasinya dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu melainkan ia membuatnya buruh.” (Shahih Muslim, 4/1590, no. 2593).

 

Bersambung insyaallaah..

Penulis:  Ummu ‘Abdirrahman

 

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Titi Komalasari

Titi Komalasari

Artikel Terkait

Parenting Islami (17): Bersabar dan Ridho atas Keterbatasan Fisik Sang Buah Hati

oleh M. Saifudin Hakim
9 April 2017
0

Di antara kita, mungkin ada yang diuji oleh Allah Ta’ala dengan dikaruniai seorang anak yang mengalami gangguan atau keterbatasan (disabilitas),...

Parenting Islami (2): Para Nabi Pun Tidak Mampu Memberikan Hidayah Taufik

oleh M. Saifudin Hakim
20 Oktober 2016
0

Hidayah taufik hanyalah milik Allah Ta’ala, kita hanya dapat melakukan usaha, menempuh sebab dan berusaha melaksanakan metode pendidikan yang benar...

Menanamkan Akhlak Untuk Buah Hati

Menanamkan Akhlak Untuk Buah Hati

oleh Ummu Aufa
27 Maret 2008
32

Menanamkan Akhlak Untuk Buah Hati Menanamkan Akhlak - Anak adalah buah hati setiap orang tua, dambaan disetiap keinginan orang tua...

Artikel Selanjutnya

Bekal Mendidik Keluarga, bag. II

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.