Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam haditsnya, dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati“. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
Rasulullah telah mengabarkan bahwa dalam diri manusia terhadap sesuatu yang berharga yakni qalbu, yang maknanya dalam hadits ini adalah jantung. Sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Manzur, qalbu yang dimaksud adalah segumpal daging dari fu’ad yang tergantung dengan urat besar tempat ia bergantung. Sedangkan, menurut al-Mu’jam al-Wasit pula, qalbu yakni organ berotot yang didalamnya menerima darah dari salur darah dan memompa ke arteri.
Sebagaiamana firman Allah (yang artinya), “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj : 46)
Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa qalbu adalah jantung yang tidak hanya mempunyai fungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, tapi lebih dari itu yakni juga mempunyai akal yang mampu berfikir dan memahami baik buruknya sesuatu. Dan qalbu itu tidak lain adalah yang sering kita sebut sebagai jantung.
Hal ini juga dibuktikan dari sisi medis, bahwa jantung dapat mempengaruhi aktivitas listrik otak dan memiliki peranan vital dalam pemahaman lingkungan sekitar. Ya ukhti, Rasulullah telah mengabarkan kita dalam haditsnya bahwa dalam tubuh kita terdapat segumpal daging yang apabila dia baik maka akan baik seluruh jasadnya. Begitu pula, apabila segumpal daging itu buruk maka akan buruk seluruh jasadnya. Bila kita ikuti perkembangan dunia di abad 21, penyakit mematikan utama di Negeri ini adalah penyakit yang mengarah kepada disfungsi jantung. Menurut WHO (2016) 31% dari semua kematian tersebut disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Tidak hanya itu, penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes mellitus, stroke, hipertensi, atherosklerosis dan lain-lain juga saling berhubungan dan merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Ya ukhti, ternyata qalbu kita memiliki peranan yang penting, baik dalam segi kesehatannya maupun segi ruhiyahnya. Marilah kita jaga qalbu (jantung) kita dengan memurnikan ketaatan kepada Allah dan mengikuti ajaran Sunnah Nabi. Disamping itu, kita juga harus bisa menjaga kesehatan qalbu dengan mengatur pola makan dan gaya hidup kita. Segala penyakit tidak menular yang mengarah kepada faktor risiko penyakit jantung kardiovaskular tidak lain bersumber dari pola makan kita yang buruk, yakni konsumsi banyak gula, banyak garam, banyak minyak, banyak bahan pengawet serta dari gaya hidup kita yang suka bermalas-malasan.
Wallahu a’lam.
***
Referensi:
- Anis, Ibrahim. 1970. Al-Mu’jam al-Wasit. Kaherah: Majma’ al-Lughah al-Arabiyah.
- Da’em, A. Rahasia Jantung (Qalbu) Antara ilmu dan Keimanan. www.kaheel7.com/eng.
- Bakar, N., Nurzatil, I., dan Nazneen, B. 2014. Potensi Qalbu dalam Membuat Keputusan: Kajian Menurut Perspektif Islam. J.Penyelidikan dan Inovasi. 1, pp 41-55.
- Ibnu Manzur. 1968. Lisan al-‘Arab. Beirut: Dar Sadar.
- Paul, P. Gary, E. And Linda, G. Organ Transplants and Cellular Memories. Nexus Magazine, April – May 2005.
- WHO. 2013. About Cardiovascular disease. World Health Organization, cited April 30th 2017. Available from URL : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/.
Penulis: Imroatus Sholikha Ummu ‘Aisyah
Artikel Muslimah.or.id