Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Mengenal Bulan Zulkaidah (Dzul Qo’dah)

Ammi Nur Baits, ST., BA. oleh Ammi Nur Baits, ST., BA.
9 Oktober 2011
di Akhlak dan Nasihat
2
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Asal penamaan
  • Hadis sahih seputar bulan Zulkaidah
  • Masyarakat jahiliyah dan bulan Zulkaidah

Asal penamaan

Secara bahasa, Dzul Qo’dah (Zulkaidah) terdiri dari dua kata: Dzul, yang artinya: Sesuatu yang memiliki dan Al-Qo’dah, yang artinya tempat yang diduduki. Bulan ini disebut Dzul Qo’dah, karena pada bulan ini, kebiasaan masyarakat arab duduk (tidak bepergian) di daerahnya dan tidak melakukan perjalanan atau peperangan. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: Al-Qo’dah)

Bulan ini memiliki nama lain. Di antaranya, orang jahiliyah menyebut bulan ini dengan waranah. Ada juga orang Arab yang menyebut bulan ini dengan nama: Al-Hawa’. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: Waranah atau Al Hawa’)

Hadis sahih seputar bulan Zulkaidah

Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Zulkaidah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan Zulkaidah, umrah tahun depan di bulan Zulkaidah, … (HR. Bukhari)

Masyarakat jahiliyah dan bulan Zulkaidah

Masyarakat Arab sangat menghormati bulan-bulan haram, baik di masa jahiliyah maupun di masa Islam, termasuk di antaranya adalah bulan Zulkaidah. Di zaman jahiliyah, bulan Zulkaidah merupakan kesempatan untuk berdagang dan memamerkan syair-syair mereka. Mereka mengadakan pasar-pasar tertentu untuk menggelar pertunjukan pamer syair, pamer kehormatan suku dan golongan, sambil berdagang di sekitar Mekkah, kemudian selanjutnya mereka melaksanakan ibadah haji. Bulan ini menjadi bulan aman bagi semuanya, satu sama lain tidak boleh saling mengganggu. (Khazanatul Adab, 2: 272)

Donasi Muslimahorid

Ada beberapa pasar yang mereka gelar di bulan Zulkaidah, di antaranya adalah pasar Ukkadz. Letak pasar ini 10 mil dari Thaif ke arah Nakhlah. Pasar Ukkadz diadakan sejak hari pertama Zulkaidah hingga hari kedua puluh. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: Ukkadz)

Setelah pasar Ukkadz selesai, mereka menggelar pasar Majinnah di tempat lain. Pasar ini digelar selama 10 hari setelah selesainya pasar Ukkadz. Setelah selesai berdagang dan pamer syair, selanjutnya mereka melaksanakan ibadah haji. (Al-Aqdul Farid, 2: 299)

***

Penyusun: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ammi Nur Baits, ST., BA.

Ammi Nur Baits, ST., BA.

S1 Al Madinah International University

Artikel Terkait

Menerima Takdir dengan Rasa Yakin dan Tawakal

Menerima Takdir dengan Rasa Yakin dan Tawakal

oleh Retno Utami
21 Februari 2024
0

Kehidupan dunia berisi kejadian yang tidak terduga dan tidak pasti. Kita sudah berencana dan berusaha tetapi seringkali kenyataan tidak sesuai...

Keutamaan Selawat kepada Nabi

Keutamaan Selawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

oleh Annisa Auraliansa
2 Januari 2025
0

Shalawat kepada Nabi merupakan perintah Allah Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Quran, إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ...

Mengapa Kata ‘Maaf’ Sulit Diucapkan

Mengapa Kata ‘Maaf’ Sulit Diucapkan? (Bag. 2)

oleh Triani Pradinaputri
18 Agustus 2025
0

Keistimewaan kata ‘maaf’ Mengapa kita harus minta maaf? Minta maaf adalah langkah awal dalam memperbaiki hubungan yang rusak. Beverly Engel...

Artikel Selanjutnya

Nikmatnya Menuntut Ilmu (Bagian 1)

Komentar 2

  1. gensalaf says:
    14 tahun yang lalu

    SUbhanAllah semoga menambah wawasan kita Amin

    Balas
  2. jaeni says:
    12 tahun yang lalu

    matur nuwun!

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.