Agar KKN bernilai akhirat, ada pahalanya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla:
a. Meluruskan niat.
Ketika KKN, hendaklah pasang niat yang benar. Tidak sekadar mencari nilai ‘A’ untuk sekian SKS, tetapi diniatkan juga untuk menebar manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain dalam rangka melaksanakan sabda Nabi ?:
?????? ?????? ???????????? ???????
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
???? ?????????? ???????? ???? ???????? ??????? ????????????
“Barangsiapa diantara kalian yang dapat memberikan manfaat bagi saudaranya, maka lakukanlah.” (H.R. Muslim no. 2199).
b. Berusaha semaksimal mungkin agar sejalan dengan kaidah syariat. Di antara kaidah syariat yaitu berupaya mewujudkan maslahat dan menghilangkan mafsadat.
Diantara kesuksesan seorang muslim yaitu ketika ia berada di suatu masyarakat, ia berdakwah dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar sehingga bisa mengurangi kejelekan yang ada. Jadi, kesuksesan dalam berdakwah itu tidak harus menghilangkan 100% kejelekan atau mafsadat yang ada, tetapi meminimalisirnya pun sudah dianggap sukses.
***
Ditranskrip dengan pengubahan seperlunya dari kajian Nasihat Menjelang KKN bersama Ustadz Ariz Munandar –hafizhahullah–
Rekaman kajian dapat diunduh di: https://ia600306.us.archive.org/20/items/kajianjogja/ust_aris_munandar_-_nasihat_menjelang_KKN/
Artikel muslimah.or.id