Ada wanita yang beralasan, “Saya khawatir jika saya berkomitmen memakai pakaian syar’i akan dituding sebagai anggota jamaah tertentu dan saya benci hizbiyah”.
Putriku, barangkali kamu tahu bahwa dalam Islam itu hanya terdapat dua golongan (hizb) saja, tidak ada yang lain. Allah Yang Maha Agung menyebutkan keduanya dalam Kitab-Nya. Golongan yang pertama adalah golongan Allah (hizbullah) yang akan ditolong oleh Allah dengan menaati-Nya dan menjauhi maksiat kepada-Nya. Golongan kedua adalah golongan setan (hizbusy syaithan) yang terlaknat, yang mendurhakai Allah dan banyak membuat kerusakan di bumi. Jika kamu berkomitmen dengan perintah Allah –di antaranya hijab– kamu akan termasuk golongan Allah yang beruntung. Sedangkan, bila kamu ber-tabarruj dan memperlihatkan auratmu, berarti kamu mengendarai perahu setan dan para penolongnya dari kalangan orang munafik dan kafir, dan itulah seburuk-buruk teman.
Bagaimana kamu bisa lari dari Allah menuju setan dan mengganti yang buruk dengan yang baik?
Larilah menuju Allah, wahai putriku, dan terapkan syariat-syariatNya, Allah berfirman:
????????? ??? ???? ???? ??? ??? ???? ????
“Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” (Adz-Dzariyat (51) : 50).
Hijab adalah ibadah yang luhur. Ia tidak terhina lantaran pendapat, orientasi, dan kemauan manusia. Karena, yang mensyariatkannya adalah Dzat Yang Maha Pencipta lagi Maha Bijaksana. Dalam menempuh jalan keridhaan Allah serta mengharap rahmat dan keberuntungan dengan surga-Nya, lemparkanlah segala bisikan setan yang berwujud manusia dan jin jauh-jauh serta gigitlah syariat-syariat dengan gigi geraham. Teladanilah para Ummahatul Mukminin dan para shahabiah yang berilmu dan mujahidah.
Diketik ulang dari buku “Alhamdulillah, Putriku Berjilbab” karya Dr. Amani Zakariya Ar-Ramadi
Artikel Muslimah.or.id