Bahasa Arab Dasar Liburan Semester (Yogyakarta, 24 Januari 2008 – 7 Februari 2009)

Assalamu’alaikum
Saudaraku kaum muslimin wal muslimat, biaya pendaftarnnya jangan terlalu mahal agar wong cilik yang berminat mempelajari bahasa arab bisa mengikuti acara tersebut. Saya juga seorang guru bahasa arab, menurut pengalaman yang sudah saya jalani untuk awal kali, perkenalkan saja dulu peserta tetang dhomir (kata ganti) dah bahasa arab yang sudah dipelajari coba lebih diarahkan kepada pemahaman terhadap Al-Quran agar ada penerus Risalah Allah. Amin..

#Bp.Sartono
Sesungguhnya, bahkan setiap kaum muslimin ingin belajar bahasa Arab dengan para staf pengajar ma’ha umar, bahkan bisa gratis, asalkan para pengajar punya kelonggaran waktu karena hampir semuanya adalah mahasiswa UGM/UNY. Dan kajian b Arab ini sering dijumpai di wisma-wisma/kost. Hanya saja, diadakannya BADAR dengan biaya yang cukup tinggi itu untuk kelancaran sistem belajar itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang lalu, kita dapati para peserta bahasa Arab kebanyakan malas-malasan, padahal biayanya murah, bahkan ada yang kita gratiskan. Kami ingin, dengan naiknya biaya, para peserta yang sudah mendaftar “akan merasa rugi kalau bolong di tengah jalan” karena sudah membayar mahal. Di samping itu, biaya tersebut, juga dimanfaatkan untuk kepentingan ma’had. Tinta printer, kertas ujian, publikasi, infaq masjid, biaya kitab, dan biaya operasional lainnya kalau dihitung-hitung, banyak juga. Dan perlu Bapak ketahui, bahwa Ma’had Umar dengan biaya pendaftaran 60.000 itu pun sekarang masih punya hutang sekitar satu juta rupiah. Mengapa bisa terjadi? Karena biaya kegiatan bahasa Arab sebelumnya yang sedemikian murah, dan tidak menutup pengeluaran ma’had. Coba kita bandingkan dengan kursus-kursus bahasa Asing lainnya. Apakah ma’had Umar lebih mahal dari mereka? Terkadang, kita para penuntut ilmu selayaknya mengorbankan harta kita untuk meraih ilmu yang kita inginkan.